Sekitar 10.000 orang ikut berpartisipasi dalam demonstrasi yang berlangsung sejak Sabtu malam (27/04/2024) di depan Kementerian Pertahanan Israel dan tempat-tempat lain menuntut agar dilanjutkan dan disepakatinya perundingan damai serta pertukaran tawanan dengan Hamas.
Demonstrasi besar yang meletus di ibukota Israel Tel Aviv di hari ke 205 perang di Gaza itu juga menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu yang dianggap sengaja menggagalkan kesepakatan pertukaran tawanan untuk kepentingan politiknya. Selain itu, demonstran juga menuntut agar segera dilaksanakan pemilu dini di negara Yahudi yang mengalami krisis politik sejak tahun 2019 lalu.
Pihak keamanan Israel menangkap sejumlah demonstran yang mencoba menutup jalan-jalan di Tel Aviv sebagai protes atas gagalnya gencatan senjata dengan Hamas.
Protes besar-besaran yang melanda Tel Aviv ini terjadi setelah Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza mempublikasikan video dua orang tawanan Israel yang masih hidup meminta agar dilanjutkannya perundingan damai sebelum kesempatan tersebut sirna.
Sumber: Al-Jazeera