Lima orang warga Irak, termasuk seorang tentara, tewas dalam serangan yang diduga dilakukan oleh ISIS di Irak pada Sabtu, menurut sumber keamanan.
Delapan belas orang lainnya tewas pada hari Jumat. ISIS melancarkan serangan ke barak militer di distrik Jalawla di provinsi Diyala Timur, menyebabkan seorang tentara tewas. Seorang polisi mengatakan hal itu kepada Anadolu Agency, dengan tidak mau menyebutkan identitasnya karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Polisi itu pun menambahkan bahwa sebuah kendaraan militer Humvee juga hancur dalam serangan itu.
Menurut sumber itu, bala bantuan militer dikirim ke lokasi untuk mengejar para penyerang.
Dalam serangan lain, sebuah peledak meledak di patroli milisi Hashd al-Shaabi (Pasukan Mobilisasi Penduduk) pro-pemerintah di provinsi Salahuddin Utara, kata seorang polisi setempat. Seorang anggota milisi tewas dan empat lainnya terluka dalam serangan itu
Di provinsi Anbar Barat, tiga anggota keluarga tewas ketika orang-orang bersenjata masuk ke rumah mereka di distrik Heet di provinsi itu, kata seorang polisi. Serangan itu terjadi setelah 14 orang tewas pada hari Jumat dalam dugaan serangan ISIS di sebuah pemakaman di distrik Yathrib di provinsi Salahuddin Utara.
Serangan yang dituduhkan dilakukan oleh ISIS meningkat di Irak dalam beberapa bulan terakhir, terutama di provinsi Salahuddin, Diyala, dan Kirkuk.
Pada tahun 2017, Irak mendeklarasikan kemenangan atas ISIS dengan merebut kembali semua wilayahnya—sekitar sepertiga dari wilayah negara itu—yang diserang oleh kelompok teror tersebut pada tahun 2014.
Namun kelompok teror tersebut masih mempertahankan beberapa daerah di wilayah yang luas di Irak dan secara berkala melancarkan serangan. Tentara Irak terus sering melakukan operasi terhadap kelompok itu di beberapa bagian negara itu.