Televisi pemerintah Iran melaporkan pada hari Minggu (02/06/2024) bahwa mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad (68 tahun) telah mendaftarkan pencalonannya untuk pemilihan presiden yang dijadwalkan berlangsung pada akhir Juni ini setelah Presiden Ebrahim Raisi tewas dalam kecelakaan helikopter bulan lalu.
Patut dicatat bahwa Ahmadinejad sebelumnya memegang posisi tersebut selama dua periode berturut-turut, di mana ia memenangkan pemilihan presiden pada tahun 2005 melawan Hashemi Rafsanjani, kemudian ia kembali mencalonkan diri untuk masa jabatan presiden kedua pada tahun 2009 dan berhasil menang atas saingann Hossein Mousawi.
Ahmadinejad menyelesaikan masa jabatan keduanya pada tanggal 15 Juni 2013, dan digantikan oleh Hassan Rouhani yang memenangkan pemilihan presiden pada tahun yang sama dengan dukungan kaum reformis. Tak lama setelah itu, Ahmadinejad diangkat sebagai anggota Dewan Penegasan Kebijaksanaan, yang merupakan badan peradilan politik tertinggi di Iran.
Sehari sebelumnya, pada hari Jum’at kemarin, mantan anggota parlemen Iran Ali Larijani mengajukan pencalonannya untuk pemilihan presiden, sehari setelah mantan perunding nuklir lainnya, Saeed Jalili yang konservatif mengajukan pencalonannya untuk pilpres..
Selain ketiganya, mantan Gubernur Bank Sentral, Abdel Nasser Hemmati (67 tahun), yang berafiliasi dengan kaum reformis dan sebelumnya mencalonkan diri dalam pemilihan presiden pada tahun 2021, juga menyerahkan surat pencalonannya. Pada pemilihan presiden tersebut, ia hanya mendapatkan 8,4% suara
Patut dicatat, keikutsertaan calon dalam pilpres di Iran harus mendapat persetujuan Dewan Wali yang beranggotakan 12 orang dan bertugas memeriksa semua kandidat. Diprediksikan, Dewan tersebut akan mempublikasikan daftar kandidat yang memenuhi syarat untuk mencalonkan diri pada tanggal 11 Juni dan kemudian mengikuti pilpres yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 28 Juni.
Sumber: Al-Jazeera.