Jama’ah Ansharullah Houthi di Yaman berjanji akan menanggapi “agresi terang-terangan Israel” terhadap Provinsi Hodeidah dan pelabuhannya, serta menegaskan bahwa mereka “tidak akan ragu untuk menyerang target-target vital musuh.”
Juru bicara kelompok tersebut, Yahya Saree mengatakan dalam konferensi persnya bahwa; “Musuh Israel telah melancarkan agresi brutal terhadap Kegubernuran Hodeidah, dengan beberapa serangan menargetkan pembangkit listrik (yang memasok listrik ke kota), pelabuhan dan tangki-tangki bahan bakar yang semuanya adalah sasaran sipil.”
Saree berjanji akan “menanggapi agresi tersebut,” ia menegaskan kembali apa yang telah dinyatakan sebelumnya oleh kelompoknya untuk “menganggap wilayah Yafa (Tel Aviv) yang diduduki sebagai wilayah tidak aman.” Dia juga menekankan bahwa kelompok Houthi “tidak akan menghentikan operasinya sebagai bentuk solidaritas untuk saudara-saudara kami di Gaza, apa pun yang terjadi.”
Jubir Houtsi itu menekankan bahwa kelompoknya “sedang mempersiapkan perang panjang melawan musuh, sampai agresi (ke Gaza) dihentikan, blokade dicabut, dan semua kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dihentikan.”
Sebelumnya pada hari Sabtu, saluran TV Al-Masirah, yang berafiliasi dengan Houthi, mengumumkan sejumlah korban tewas dan luka-luka akibat serangan Israel terhadap tangki minyak di pelabuhan Kegubernuran Hodeidah dan pembangkit listrik yang juga berada di Hodeidah.
TV Al Masirah menayangkan gambar yang menunjukkan ledakan dan kebakaran besar akibat serangan udara tersebut. Serangan itu merupakan respons langsun yang pertama terhadap serangan-serangan Houthi dalam beberapa waktu terakhir, khususnya serangan drone ke Tel Aviv yang menewaskan satu orang. Kementerian Kesehatan pemerintah Houthi mengumumkan sedikitnya 80 orang terluka dalam serangan udara Israel di Hodeidah. Sementara sampai sejauh ini korban tewas belum diumumkan.
Sumber: TRT Arabi.