Delegasi Hamas melakukan pertemuan terbatas dengan pihak mediator, perwakilan Qatar dan Mesir untuk mewujudkan gencatan senjata di Jalur Gaza, Rabu, (11/9) Pertemuan yang berlangsung di Doha, Qatar ini dihadiri Kepala Intelijen Umum Mesir, Abbas Kamel dan Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdul Rahman.
Dalam kesempatan tersebut, delegasi Hamas yang diwakili oleh Khalil Al-Hayya mempertegas sikap Hamas, yang tidak akan mencabut sikapnya, yang menyetujui proposal kesepakatan yang disodorkan Presiden AS, Joe Biden pada 2 Juli 2024 lalu, dan siap untuk segera mewujudukan setiap poinnya. Dengan demikan, Hamas menolak syarat baru apapun dan dari siapapun terhadap pengurangan ataupun penambahan poin kesepakatan dari proposal versi Joe Biden tersebut.
Al-Hayya mewakili Hamas memberikan apresiasi kepada negara mediator, yang terus memperjuangkan tercapainya gencatan senjata, dengan menuntut ditariknya seluruh pasukan penjajah dari Jalur Gaza, serta mengusahakan masuknya bantuan ke Jalur Gaza, serta tercapainya proses pertukaran tawanan, yang nantinya dilanjutkan dengan rekonstruksi Jalur Gaza.
Sampai saat ini pembicaraan gencatan senjata belum menemukan kata sepakat, dikarenakan PM israel Benjamin Netanyahu menolak menarik pasukannya dari koridor Philiadelphia dan Netzarim, sikap yang bertentangan dengan proposal Joe Biden, yang pada poin pertama kesepakatan, menuntut ditariknya seluruh pasukan israel dari setiap lokasi operasi militernya di Jalur Gaza.
Sumber: anadholu