Sejumlah media berbahasa Ibrani mengumumkan rencana Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk menunda pernikahan putranya Avner untuk kedua kalinya dikarenakan situasi keamanan yang tegang dan meningkatnya kekhawatiran akan kemungkinan serangan drone Hizbullah.
Pernikahan putranya tersebut dijadwalkan berlangsung di Havat Ronit pada 26 November tahun ini, namun Netanyahu memutuskan untuk menundanya karena khawatir akan keselamatan para hadirin.
Dalam sebuah rapat tertutup, Netanyahu menjelaskan bahwa mengadakan pesta dalam situasi saat ini sama saja dengan mengambil resiko yang tidak perlu. PM Israel itu menyatakan sikap legowonya untuk menunda kembali pesta pernikahan anaknya sampai situasi kembali kondusif.
Netanyahu juga menyatakan keheranannya atas terus berlanjutnya rapat Knesset di gedung resminya di Yerusalem (Al-Quds). Ia menuntut agar kemungkinan memindahkan pertemuan ke lokasi lain dipertimbangkan demi menjaga keselamatan anggota Knesset dan semua peserta mengingat terus meningkatnya ancaman keamanan di kawasan.
Pada hari Kamis tanggal 31 Oktober kemarin, Otoritas Penyiaran Israel mengumumkan pengerahan tentara ke sejumlah titik pengamatan di sepanjang perbatasan dengan Lebanon untuk memantau pergerakan drone dan segera memberikan peringatan saat drone dari Lebanon berhasil menyusup ke wilayah Israel.
Otoritas penyiaran Israel itu menegaskan bahwa drone-drone Hizbullah merupakan ancaman besar bagi Angkatan Udara Israel karena beberapa kesulitan dalam memantaunya, terutama setelah serangkaian operasi berpengaruh yang menunjukkan rapuhnya pertahanan udara Israel dihadapan beberapa serangan terbaru Hizbullah.
Pada tanggal 30 Oktober, Hizbullah berhasil melakukan serangan serentak dengan rudal dan drone ke pangkalan militer Ein Shemer di timur Hadera, di utara Tel Aviv, kemudian ke pangkalan lain di dekat kota Acre, serta tempat berkumpulnya tentara di sebuah kamp dekat kota Haifa.
Sebelumnya, drone-drone Hizbullah berhasil menghindari sistem pertahanan udara Israel dan menghantam jendela rumah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Kaisarea pada 19 Oktober. Sementara sebelum itu, pada tangal 13 Oktober, sejumlah drone Hizbullah berhasil menghantam pangkalan pelatihan Brigade Golani di daerah Binyamina, sebelah selatan Israel yang mengakibatkan 4 tentara tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Sumber: Egypttelegraph & Al-Jazeera