Kabinet keamanan Israel telah menyetujui rencana untuk mengambil alih kendali Gaza, sebagaimana disampaikan oleh kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Kantor Netanyahu menyatakan bahwa kabinet keamanan menyetujui usulan perdana menteri, dan menjelaskan bahwa tentara Israel akan bersiap untuk menguasai Kota Gaza.
Rencana kabinet Israel tersebut mencakup pendudukan kembali seluruh Jalur Gaza secara bertahap, dengan penduduk Kota Gaza akan direlokasi ke selatan.
Media Israel memprediksikan bahwa enam divisi militer akan direkrut untuk menguasai seluruh Jalur Gaza. Situs berita Amerika Axios mengutip seorang pejabat Israel mengatakan bahwa pengepungan akan diberlakukan terhadap militan Hamas disana.
Keputusan Israel, yang diambil Jumat pagi waktu setempat merupakan eskalasi lebih lanjut dari serangan brutal Israel selama 22 bulan di Gaza yang menewaskan lebih dari 61.000 orang serta melukai lebih dari seratus ribu lainnya.
Memperluas operasi militer di Gaza juga akan membahayakan nyawa banyak warga Palestina dan sekitar 20 tahanan Israel yang tersisa, sekaligus semakin mengisolasi Israel di mata internasional. Israel sudah menguasai sekitar tiga perempat dari wilayah Jalur Gaza yang hancur.
Keluarga para tahanan di Gaza khawatir eskalasi dapat menyebabkan kematian orang-orang yang mereka cintai, dan beberapa di antaranya berunjuk rasa di luar rapat kabinet keamanan di Yerusalem. Mantan pejabat keamanan senior Israel juga menentang rencana tersebut, memperingatkan akan terjadinya kebuntuan militer tanpa manfaat militer tambahan.
Tokoh oposisi Israel, Yair Lapid juga mengecam keputusan mencaplok Gaza. Menurutnya, keputusan tersebut adalah bencana dan sesuai dengan yang diinginkan oleh Hamas serta akan sangat membahayakan pasukan Israel yang ditempatkan disana.
Seorang pejabat Yordania mengatakan kepada Reuters pada hari Kamis bahwa pihak Arab hanya akan mendukung apa yang disetujui dan diputuskan oleh otoritas Palestina, menyusul pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa Israel ingin menyerahkan Gaza kepada pasukan Arab untuk mengendalikannya.
Sumber: Al-arabiya & Al Jazeera.