Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengonfirmasi bahwa ia bertemu dengan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa selama kunjungannya ke Washington, D.C., dan menyampaikan posisi Turki mengenai Suriah kepada pemerintah AS.
Fidan menjelaskan dalam konferensi persnya bahwa ia berpartisipasi dalam sebagian pertemuan antara al-Sharaa dan pejabat Amerika, di mana ia dapat menyampaikan posisi Turki mengenai masalah Suriah. Ia juga menegaskan perlunya membantu Suriah dan menjaga persatuan serta integritas teritorialnya.
Mantan kepala intelijen Turki itu menegaskan bahwa kunjungannya dilakukan atas undangan sebelumnya dari pihak Amerika, dan bertepatan dengan kehadiran presiden Suriah di Gedung Putih.
Fidan menambahkan bahwa ia mengadakan serangkaian pertemuan terpisah dengan sejumlah pejabat Amerika, yang membahas langkah-langkah untuk mengelola masalah-masalah yang belum terselesaikan di Suriah utara dan selatan. Fidan menekankan bahwa persatuan dan stabilitas Suriah merupakan jaminan bagi keamanan seluruh kawasan.
Presiden al-Sharaa bertemu dengan Presiden Amerika Donald Trump di Gedung Putih pada hari Senin, dalam kunjungan pertama seorang presiden Suriah ke Washington.
Kunjungan ini dilakukan kurang dari setahun setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad, dan menandai pertemuan ketiga dengan Presiden Trump setelah pertemuan pertama mereka di ibu kota Saudi, Riyadh, dan yang kedua di sela-sela Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Setelah pertemuan selama tiga jam tersebut, menurut Syria TV, Presiden AS mengatakan bahwa ia sependapat dengan mitranya dari Suriah, dan menyatakan bahwa ia percaya pada kemampuan al-Sharaa untuk melaksanakan tugasnya.
Sementara itu, Presiden Suriah mengatakan bahwa kunjungan ke Amerika Serikat akan mengantarkan Suriah ke fase baru hubungan internasional, dan dapat membuka cakrawala berbeda dalam hubungan antara Damaskus dan Washington.
Sumber: syria.tv





