Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf al-Jufri menyatakan generasi muda perlu memiliki pemahaman sejarah yang benar, semangat patriotisme dan mencintai negeri ini seutuhnya. “Semangat itu sangat dibutuhkan, apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang dihadapi bangsa Indonesia,” ungkap Dr. Salim saat meluncurkan lomba baca teks proklamasi kemerdekaan mirip suara Bung Karno. Lomba dilaksanakan Fraksi PKS di DPR/MPR RI setiap tahun. Mulai seleksi bulan Juli hingga final di bulan Agustus akan datang. Acara peluncuran dihadiri Kepala Polri secara virtual.
Salim menjelaskan proklamasi secara simbolik merupakan puncak pencapaian perjuangan kemerdekaan Indonesia. Secara substansial, ada banyak sekali makna yang terkandung dari teks proklamasi yang singkat (hanya 24 kata). “Lomba ini tidak berhenti pada simbolik semata, tapi mendorong pemahaman dan pengamalan yang utuh dari makna proklamasi dalam dimensi kehidupan bermasyarakat dan bernegara,”ujar mantan Menteri Sosial (2009-2014).
Ada tiga makna substansial proklamasi, pertama sebagai puncak perjuangan atau kulminasi. Teksnya memang sederhana, tapi perjuangan untuk mencapainya memerlukan waktu panjang serta pengorbanan luar biasa. Pejuang yang gugur tak terhingga jumlahnya, dari generasi ke generasi menegaskan semangat perjuangan: mati satu tumbuh seribu.
“Kedua, apakah perjuangan bisa dicapai dengan egoisme? Faktanya tidak. Proklamasi kemerdekaan adalah bentuk perjuangan kolektif bangsa Indonesia. Pemimpin yang cerdas bertemu prajurit yang gigih melawan penjajah,” jelas Salim. Pemimpin perang gerilya Jenderal Besar Panglima Sudirman bertemu pemimpin politik seperti Soekarno, Hatta, Syahrir, Agus Salim dan lainnya yang membuka jalan diplomasi. Semangat anak muda yang menculik Bung Karno bertemu kearifan tokoh senior yang menentukan timing tepat untuk membacakan proklamasi.
Ketiga, proklamasi adalah pintu gerbang pembangunan nasional. Perjuangan merebut kemerdekaan sudah berakhir, tapi pembangunan untuk mencapai cita-cita yang dicanangkan para Pendiri Bangsa perlu waktu lama dan tidak pernah usai. Itu dimulai sejak detik proklamasi dibacakan, terus berlangsung selama Negara Indonesia masih ada.
Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi Fraksi PKS yang telah menyelenggarakan lomba baca teks proklamasi sebagai penghargaan kepada Proklamator Kemerdekaan RI. “Hal itu sejalan dengan pesan Bung Karno: Jas merah (jangan sekali-kali meninggalkan sejarah). Kita meneruskan semangat perjuangan para pahlawan, apalagi Indonesia sedang menghadap ujian pandemi, lebih dari 2,3 juta orang terkonfirmasi positif dan lebih dari 61.000 meninggal dunia,” papar Kapolri. Ia mengajak semua pihak bersatu menjadikan Covid-19 sebagai musuh bersama. Lomba diikuti peserta dari seluruh wilayah Indonesia dan akan berlangsung selama satu bulan, dengan hadiah puluhan juta rupiah.