Menteri Luar Negeri Mesir, Samih Syukri melakukan pertemuan dengan para Menteri Luar Negeri dari negara Uni Eropa untuk membahas sengketa bendungan sungai Nil dan juga proses perdamaian di Palestina. Pertemuan dilakukan di markas Uni Eropa di Brussel, Belgia, Senin (12/7/2021).
Syukri berharap ada kesepakatan yang memberi kemaslahatan bersama untuk negara yang terlibat sengketa sungai Nil. Menurutnya, perlu ada kesepakatan untuk menyudahi sengketa bendungan Renaisans Ethiopia. “Kesepakatan yang adil dan mengikat dalam jangka waktu tertentu,” jelasnya.
Syukri kemudian menyampaikan apresiasi dari pemerintah Mesir kepada Uni Eropa, yang telah mengkritik langkah Ethiopia karena mengumumkan pengisian bendungan tahap kedua tanpa lebih dulu melakukan kesepatakan dengan Mesir dan Sudan, sebagai dua negara yang dilalui sungai Nil.
Disamping membahas sengketa bendungan sungai Nil, pertemuan itu juga membicarakan perdamaian di Palestina melalui solusi dua negara. Termasuk juga rencana rekonstruki Jalur Gaza serta penggalangan bantuan dan dukungan untuk warga Palestina.
Sejak bulan April 2014 lalu perundingan antara Palestina dan Israel terhenti, karena pihak penjajah enggan menghentikan pembangunan permukiman mereka di atas tanah Palestina. Mereka juga menolak membebaskan para tawanan dan menentang berdirinya negara Palestina merdeka sesuai tapal 1967 dengan timur Al-Quds sebagai ibukotanya.
Sumber: Anadolu Agency