Uni Emirat Arab secara resmi membuka kedutaan besarnya di Israel pada Rabu, ditandai dengan diresmikannya kantor diplomatiknya di Tel Aviv. Ini terjadi kurang dari setahun setelah kedua negara tersebut mengumumkan akan menjalin hubungan yang lebih terbuka.
Berbicara pada upacara peresmian tersebut, Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan pembukaan kedutaan ini adalah “tonggak penting dalam perjalanan kita bersama menuju masa depan perdamaian, kemakmuran dan keamanan di Timur Tengah.”
Peresmian kedutaan UEA ini dilakukan dua minggu setelah Israel meresmikan kedutaan besarnya di Abu Dhabi, ibukota UEA, selama kunjungan Menteri Luar Negeri Yair Lapid ke UEA pada bulan Juni.
Israel dan UEA secara resmi menjalin hubungan diplomatik tahun lalu setelah puluhan tahun menjalin hubungan rahasia. Kedua negara menandatangani perjanjian normalisasi yang ditengahi AS di halaman Gedung Putih pada bulan September 2020 dan kesepakatan- kesepakatan ekonomi dan kerjasama bilateral terjadi sejak itu.
Kedutaan Besar UEA terletak di menara yang sama dengan Bursa Saham Israel di jantung kawasan bisnis Tel Aviv. Sebagian besar negara mempertahankan kedutaan mereka di Tel Aviv karena status Yerusalem yang diperebutkan – salah satu masalah paling sulit dalam konflik Timur Tengah.
AS memindahkan kedutaannya ke Yerusalem pada tahun 2018, dan beberapa negara telah mengikutinya.
Israel merebut Yerusalem Timur dalam perang Timur Tengah tahun 1967 dan kemudian mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak diakui oleh sebagian besar masyarakat internasional. Kota ini adalah pusat parlemen Israel, Mahkamah Agung dan banyak kantor pemerintah. Palestina menargetkan Yerusalem timur ini untuk dijadikan ibu kota negara Palestina merdeka di masa depan.
Duta Besar UEA untuk Israel, Mohamed Al Khaja, mengatakan kepada wartawan bahwa kedutaannya akan menjadi “pangkalan bagi tugas kami untuk terus membangun kemitraan baru kedua negara, untuk mencari dialog, bukan perselisihan, untuk membangun paradigma baru perdamaian dan untuk memberikan model untuk pendekatan kerjasama baru untuk pemecahan konflik di Timur Tengah.”
Sumber: ABC News