Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama ketua dewan kepresidenan Libya Mohamed Al-Menfi dan presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune melakukan pembahasan melalui telepon terkait situasi politik terakhir Tunisia serta perkembangan regional dan internasional sebagaimana disampaikan oleh kepresidenan Turki Jum’at (30/07/2021).
Hal yang sama disampaikan oleh Dewan Kepresidenan Libya bahwa kedua belah pihak (Turki-Libya) berkomitmen untuk memperkuat hubungan bilateral dalam berbagai bidang antar dua negara tersebut. Sebagaimana keduanya (Erdogan dan Al-Menfi) saling berdiskusi terkait perkembangan terakhir situasi regional dan internasional.
Berdasarkan sumber dari kepresidenan Libya, Presiden Erdogan memuji hubungan luar biasa antara dua negara serta menegaskan bahwa Turki berkomitmen mendukung secara total dewan kepresidenan Libya serta stabilitas keamanan di negara tersebut.
Sumber tersebut juga menambahkan bahwa kedua belah pihak juga membahas perkembangan terakhir di Tunisia. Dalam konteks ini, Mohamed Al-Menfi juga menegaskan bahwa negaranya sangat peduli dengan stabilitas Tunisia, karena stabilitas Tunisia juga akan mempengaruhi stabilitas Libya serta kekacauan stabilitas di negara tetangga Tunisia akan mempengaruhi kawasan secara umum.
Diakhir pembahasannya, kedua belah pihak sepakat untuk terus melakukan dialog dan koordinasi berkelanjutan serta mengikuti dan merespon berbagai isu yang menyangkut kepentingan kedua belah pihak.
Dalam sambungan telepon lain, Presiden Turki juga membahas bersama presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune hubungan luar biasa antar dua negara serta perkembangan terakhir di Tunisia dan isu-isu regional lainnya.
Aljazair merupakan salah satu sekutu utama Turki di benua Afrika. Keduanya punya kerjasama yang kuat dalam bidang ekonomi dan perdagangan. Dalam wawancaranya dengan sebuah majalah Perancis Juni lalu, presiden Abdelmadjid Tebboune mengatakan bahwa Turki berinvestasi hampir 5 milyar dolar AS di Aljazair tanpa tuntutan politik dan imbalan apapun.
Sumber: Trtarabi.