Ketua Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh rabu kemarin mengatakan bahwa pihaknya menanti dengan penuh harap terhadap keputusan hukum dan titah kerajaan Saudi untuk menutup kasus tahanan Palestina di KSA.
Hal itu disampaikan oleh Haniyeh dalam rilis pers yang salinannya juga sampai ke kantor berita Anadolu Agency sebagai respon terhadap kabar akan dijadwalkannya vonis terhadap para tahanan Palestina di Arab Saudi pekan depan.
Haniyeh berharap bahwa sidang tersebut akan berakhir dengan vonis bebas terhadap semua tahanan Palestina terutama tokoh Hamas Mohammed Al-Khudari.
Ia meminta pembebasan tahanan Palestina tersebut (karena): “berangkat dari sikap-sikap bersejarah Arab Saudi, dan dua pelindung tanah suci dalam mendukung rakyat Palestina dan permasalahannya yang benar.”
Februari 2019, otoritas Arab Saudi menangkap 60 warga Palestina dan Yordania yang tinggal di Saudi diantaranya adalah deputi/representatif resmi Hamas untk Arab Saudi Mohammed Al-Khudari. Mereka dituduh menggalang dana untuk Hamas, hal yang mereka bantah.
Sebelumnya, selasa 03/08/2021 kepala tim para tahanan Yordania di Saudi Khidr Masyaikh menyampaikan kepada Anadolu Agency bahwa Riyadh telah menetapkan waktu di pekan depan untuk persidangan vonis akhir terhadap para tahanan Palestina dan Yordania yang telah dipenjara sejak dua tahun lalu.
Persidangan terhadap para tahanan Palestina telah beberapa kali ditunda, dari bulan Juli tahun 2020 ditunda ke bulan Oktober lalu ditunda lagi ke bulan februari tahun 2021.
Hingga saat ini, pemerintah Arab Saudi menolak mengomentari masalah ini. Pemerintah hanya mengatakan bahwa para tahanan menikmati hak-hak mereka seperti yang diatur dalam hukum.
Menurut pengamat, penangkapan Mohammed Al-Khudari dan rekan-rekannya bermotivasi politik, sebagai bagian dari rencana normalisasi hubungan Arab Saudi dengan negara pendudukan Israel. Al-Khudari sendiri telah menjadi perwakilan resmi Hamas yang diakui di Kerajaan selama bertahun-tahun.
Anadolu Agency.