Palang Merah Lebanon mengumumkan lewat Twitter bahwa sebuah tangki bahan bakar meledak fajar hari minggu di kota Talil, wilayah Akkar, Lebanon Utara. Akibat insiden tersebut 20 orang tewas dan 80 lainnya mengalami luka-luka diantaranya luka kritis. Jumlah korban masih sementara dan bisa bertambah.
Semua korban dipindahkan ke rumah sakit Al-Youssef Halba dan Akkar-Rahal di kota Sheikh Mohammed, Rumah Sakit Al-Salam di Tripoli, Sayedat Al-Salam di Qbayat, dan Al-Jitaawi di Beirut.
Menurut media lokal, sebuah tangki bahan bakar yang disita tentara telah meledak. Dikatakan ledakan itu terjadi setelah adanya bentrokan antara para penduduk yang berkumpul di sekitar lokasi tangki untuk mengisi bensin. Namun, hingga kini belum diketahui dengan pasti apa yang menyebabkan terjadinya ledakan tersebut.
Media lokal mengatakan bahwa tim Palang Merah Lebanon, serta pasukan tentara, Pasukan Keamanan Dalam Negeri yang berafiliasi dengan Kementerian Dalam Negeri, tim pertahanan sipil, dan penduduk setempat membantu memindahkan korban tewas dan terluka.
Al-Hariri minta presiden Michel Aoun mundur.
Mantan Perdana Menteri Lebanon dan ketua partai the future movement Saad al-Hariri mengatakan di Twitter: “Pembantaian Akkar tidak ada bedanya dengan pembantaian Pelabuhan Beirut.”
Ia menambahkan: “Apa yang telah terjadi dari dua kejahatan tersebut, seandainya ada sebuah negara yang menghormati manusia seharusnya pihak berwenang sudah mengundurkan dirinya, mulai dari presiden hingga orang terakhir yang bertanggung jawab atas kelalaian ini. Gelasnya telah meluap. Nyawa dan keamanan warga Lebanon adalah prioritas paling utama “
Al-Hariri berharap pemulihan segera bagi mereka yang terluka dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Tentara Lebanon Gerebek SPBU
Hampir semua SPBU di Lebanon menutup pompa karena Kementerian Energi mempertahankan harga lama meski subsidi dicabut. Tentara mengumumkan akan menggerebek SPBU mulai 13 Agustus lalu untuk menyita puluhan ribu liter bensin dan solar. Belum ada harga baru yang ditetapkan pemerintah setelah bank sentral memutuskan tidak akan mensubsidi lagi. Beberapa gambar tentara yang menguasai SPBU dan mendistribusikan bensin ke mobil mayarakat tanpa kompensasi apapun viral di media sosial.
Ledakan pada Minggu (15/8/2021) merupakan insiden paling mematikan sejak tahun lalu di negara yang dihuni oleh 6 juta jiwa itu, termasuk sekitar 1 juta pengungsi Suriah.
Pada 4 Agustus 2020 lalu, terjadi ledakan besar pelabuhan Beirut yang menewaskan sedikitnya 214 orang dan melukai ribuan orang.
TRTarabi-Skynewsarabia-Anadolu Agency dll.