Kementerian Dalam Negeri di Jalur Gaza pada hari Senin (23/8) kemarin mengabarkan, pihak Otoritas Mesir masih menutup penyeberangan darat Rafah dari dua arah. Penutupan ini dilakukan setelah pesawat tempur israel membom beberapa titik lokasi di Jalur Gaza. Terkait hal ini para netizen Timur Tengah menyebut Mesir sedang menghukum Jalur Gaza karena dinilai memulai serangan ke arah penjajah israel hingga menyulut balasan berupa rudal yang ditembakkan pesawat tempur israel.
Sumber berita Reuters melaporkan, berdasarkan informasi dari pihak keamanan Mesir, penutupan yang dilakukan oleh Kairo lebih karena pertimbangan keamanan. Sebagaimana yang diketahui bahwa pada hari Sabtu 21 Agustus 2021 kemarin, gesekan antara pejuang Palestina dengan penjajah israel kembali terjadi di perbatasan. Seorang sniper israel ditembak dari titik nol, dan 41 lebih korban luka di pihak Palestina. Israel membalas dengan mengerahkan pesawat tempurnya ke Jalur Gaza.
Penutupan penyeberangan Rafah ini adalah yang pertama dilakukan dalam beberapa bulan terakhir selain hari libur resmi.
Penyeberangan Rafah sendiri baru diaktifkan kembali sejak tanggal 16 Mei 2021 pada saat penjajah israel melakukan agresi militer ke Jalur Gaza. Namun akses penyeberangan dibatasi untuk berobat korban luka dan masuknya bantuan kemanusiaan. Serta untuk warga Palestina yang masih terkatung-katung untuk keluar ataupun masuk di perbatasan.
Penjajah israel selama ini menerapkan blokade terhadap Jalur Gaza sehingga mengunci ruang gerak warganya teramasuk akses keluar masuknya barang sepanjang 15 tahun terakhir. Dan Rafah merupakan satu-satunya jalur darat yang menghubungkan Palestina dengan dunia luar.
Banyak pengamat dan juga para netizen yang melihat sikap otoritas Mesir ini dilakukan karena tekanan dari pihak israel, mengingat posisi Mesir sebagai mediator dan ingin dikesankan netral. Ditutupnya penyeberangan Rafah untuk menekan warga Gaza agar serius dalam hal gencatan senjata dan mendukung dibebaskannya empat tentara israel yang ditawan pejuang Palestina.
Sumber: Aljazeera.net