Menteri Luar Negeri Aljazair Ramtane Lamamra mengumumkan bahwa pemerintahnya secara resmi memutus hubungan diplomatik dengan Maroko. Seperti yang dilansir laman situs arabi21.com, Selasa (24/8/2021).
Dalam konfrensi persnya Lamamra mengatakan, langkah ini diambil karena Moroko dinilai melakukan tindakan yang memperpanjang permusuhan, namun dalam kesempatan itu tidak dijelaskan lebih lanjut permusuhan seperti apa yang dimaksud.
Diberitakan sebelumnya, pada tanggal 18 Agustus 2021 kemarin, pihak kepresidenan Aljazair dalam rilisnya menyebutkan, adanya permusuhanan yang berkepanjangan yang dilakukan oleh pihak Maroko, sehingga dinilai perlu adanya peninjauan ulang terhadap hubungan antara kedua negara serta mengintensifkan keamanan di perbatasan dengan Maroko.
Sumber lain memberitakan, pemerintah Aljazair menuduh Maroko sebagai dalang dibalik kebakaran hutan yang terjadi di negeri itu beberapa hari lalu, disamping itu ada kerja sama dengan Israel, yang Menteri Luar Negerinya beberapa hari lalu baru saja mengunjungi ibukota Rabat, Maroko.
Hubungan antara kedua negara dalam beberapa dekade terakhir memang tersendat, dikarenakan adanya permasalahan yang belum terselesaikan. Seperti ditutupnya perbatasan darat sejak tahun 1994 lalu, kemudian sengketa masalah Sahara Maroko dan juga keberadaan front Polisario, sebuah organiasai pergerakan kemerdekaan Sahara Barat yang dikabarkan mendapat dukungan Aljazair.
Menanggapai keputusan Aljazair ini, presiden Maroko Saaduddin al Utsmani mengaku menyayangkan keputusan tersebut. Ia kemudian berharap dalam waktu dekat permasalahan ini bisa diselesaikan. Utsmani mengatakan Aljazair dan Maroko harus saling menyokong, karena ketika stablitias kemanan dapat tercapai di Aljazair, maka hal itu juga akan menciptakan stablitias keamanan di Maroko, begitupula dengan sebaliknya.
Sumber: Arabi21 dan Anadholu Agency