Setelah tiga bulan lebih pasca gencatan senjata, penjajah israel akhirnya mengizinkan dibukanya akses di perbatasan untuk lalu-lintas barang melalui perlintasan Kerem Shalom. Kebijakan ini dikeluarkan setelah Jalur Gaza tenggelam dalam krisis ekonomi yang semakin buruk khususnya paska agresi militer yang dilancarkan israel bulan Mei lalu.
Penjajah israel mengumumkan izin masuk barang dasar bangunan seperti semen dan besi sebagai bukti pihaknya telah memudahkan proses distribusi barang ke Jalur Gaza. Namun demikian, pihak otoritas di Jalur Gaza membantah bahwa bantuan tersebut bukanlah bagian dari rekonstruksi seperti yang dijanjikan selama ini, namun bagian dari proyek internasional sebelum agresi terjadi.
Wakil Menteri Pekerjaan, Naji Sarhan menegaskan, semen yang diumumkan penjajah israel akan dipasok ke Gaza tidak ada hubungannya sama sekali dengan proses rekonstruksi. Seperti dilansir laman situs alresalah.ps
Sarhan menegaskan, proses rekonstruksi masih tertunda, khususnya setelah dilakukannya pemindahan puing-puing rumah yang hancur di Gaza. Pemindahan itu dibantu oleh para pekerja asal Mesir. Bisa dipastikan sampai saat ini kondisi fisik di Jalur Gaza masih sama dengan kondisi usai agresi militer israel tiga bulan lalu.
Sumber: alresalah.ps