Pimpinan kudeta Mesir, Abdulfatah As-Sisi secara resmi mengumumkan pertemuannya dengan PM. Zionis Israel Naftali Bennett pada hari Senin (13/9) kemarin di lokasi wisata Sharm el-Sheikh Mesir. Pertemuan tersebut disebut-sebut sebagai pertemuan bersejarah, karena baru pertama kalinya PM. penjajah israel mengunjungi Mesir sejak Arab Spring tahun 2011 lalu.
Pertemuan tersebut membahas beberapa poin terkait dengan kondisi Palestina dengan penjajah israel dan juga untuk kepentingan Mesir terkait pembelaan otoritas israel terhadap krisis bendungan sungai Nil yang masih memanas di benua Afrika.
Secara khusus pembicaraan keduanya membahas gencatan senjata israel dengan Jalur Gaza, karena selama ini Kairo menjadi moderator yang menjembatani komunikasi kedua belah pihak. Penjajah israel meminta Mesir agar menekan pejuang Palestina di Jalur Gaza untuk konsisten terhadap kesepakatan gencatan senjata, walau faktanya sudah berulang kali pesawat tempur israel membombardir wilayah kosong di Jalur Gaza paska agresi 11 hari di bulan Mei lalu.
Tema lain yang masuk dalam pembahasan terkait pertukaran tawanan, karena ada 4 tentara israel yang ditawan dan 4.000 lebih tawanan Palestina yang mendekam di penjara-penjara israel.
Dalam kesempatan itu pihak israel menyampaikan penekanan terkait bantuan dana dari Qatar untuk Jalur Gaza, dengan menyertakan larangan sampainya bantuan Qatar ke tangan faksi Hamas di Jalur Gaza. Israel juga meminta Mesir turut memikirkan upaya mencegah masuknya senjata Iran ke Jalur Gaza.
Kunjung PM. Zionis Israel ini juga memiliki keuntungan tersendiri bagi As-Sisi, terutama untuk memperbaiki citranya dihadapan presiden AS Joe Biden yang selama ini memberi catatan terkait HAM. Kunjungan Bennett dinilai dapat mengurangi tekanan Amerika kepada rezim As-Sisi yang akan memotong bantuan militer tahunan $ 1,3 miliar untuk tentara Mesir.
Sumber: arabi21.com