Beradasarkan informasi yang dirilis situs berita arabi21.com, Rabu (15/9/2021) empat tawanan Palestina yang berhasil melarikan diri dari penjara Gilboa dan kini ditangkap kembali oleh aparat penjajah israel, mengaku penangkapan terhadap mereka terjadi secara kebetulan. Mereka membantah berita yang disiarkan oleh penjajah israel bahwa persembunyian mereka didapat berdasarkan informasi dari orang-orang Arab.
Pengakuan ini didapat dari pengacara Otoritas Urusan Tahanan, Khaled Mahajna, yang mengatakan kepada media, “Ketika operasi pencarian yang dilakukan oleh penjajah israel di tempat persembunyian Mahmud al-Aridah dan Zakaria al-Zubaidi akan berakhir, secara kebetulan mereka kemudian mendapati keduanya.”
Lebih lanjut Mahajnah menjelaskan, menurut pengakuan Mahmud al-Aridah, selama masa menyelamatkan diri, mereka menghindari masuk ke pedesaan Palestina di wilayah Palestina 48, dengan tujuan tidak ada orang yang melihat keberadaan mereka. Ia juga mengaku ditangkap secara kebetulan, dan tidak ada seorang pun yang mengabarkan lokasi persembunyian mereka. “Saat itu aparat penjajah israel tengah berpatroli, lalu melihat keberaadaan kami, lalu berhenti dan melakukan penangkapan,” jelas Mahmud.
Selama melarikan diri, para tawanan mengaku tidak mendapatkan setetes air pun untuk minum, hal itu yang membuat mereka lemas sehingga tidak bisa menyelamatkan diri ke lokasi yang lebih jauh lagi.
Pada 6 September 2021 lalu sebanyak 6 orang tawanan Palestina berhasil melarikan diri dari penjara israel dengan cara membuat terowongan di bawah sel hingga tembus ke bagian luar penjara. 4 diantaranya berhasil ditangkap kembali oleh aparat penjajah israel dan saat ini mereka masih mencari 2 orang tawanan lainnya.
Sumber: arabi21