Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat: “Kami memiliki komunikasi yang dekat dengan sekutu kami Perancis. Kami memahami posisi mereka dan kami mengetahui rencana mereka memanggil Duta Besar Etienne ke Paris untuk konsultasi.”
Ned Price menambahkan: “Prancis adalah mitra penting dan sekutu lama kami, dan kami sangat menghargai hubungan kami.” Ia melanjutkan bahwa “Aliansi transatlantik telah berkontribusi pada keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di seluruh dunia selama lebih dari 7 dekade, dan komitmen kami pada ikatan dan kerja sama itu tidak berubah.”
“Kami berharap untuk melanjutkan diskusi kami tentang masalah ini pada tingkat lebih tinggi dalam beberapa hari mendatang, termasuk selama Majelis Umum PBB minggu depan, sejalan dengan kemitraan bilateral kami yang erat dan komitmen kami terhadap kerja sama dalam banyak isu, termasuk situasi di Indo-Pasifik,” tambahnya.
Prancis telah mengumumkan penarikan duta besarnya dari Washington dan Australia untuk berkonsultasi terkait latar belakang pembatalan kontrak untuk memproduksi kapal selam antara Prancis dan Australia, menyusul pengumuman pembentukan kemitraan keamanan baru AUKUS (Australia, United Kingdom, United States) antara Amerika Serikat, Inggris dan Australia.
Penarikan para duta besar Perancis dari AS dan Australia, Jumat (17/9/2021) menjadi penanda krisis diplomatik serius yang belum pernah terjadi sebelumnya antara Paris, Washington DC, dan Canberra.
Penarikan dubes Prancis itu terjadi menyusul adanya kesepakatan keamanan trilateral yang menyebabkan dibatalkannya kontrak pembelian kapal selam rancangan Prancis senilai 40 miliar dolar oleh Australia yang dibuat pada 2016.
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa keputusan langka itu diambil Presiden Emmanuel Macron karena seriusnya masalah tersebut.
Le Drian mengatakan kesepakatan AS-Australia itu tidak dapat diterima. “Pengabaian proyek kapal selam (Prancis) dan pengumuman kemitraan baru dengan Amerika Serikat yang bertujuan meluncurkan studi baru untuk kemungkinan kerja sama propulsi nuklir di masa depan, adalah perilaku yang tidak dapat diterima di antara sekutu,” katanya, Jumat (17/9/2021).
Sebelumnya, Tiongkok juga mengecam kemitraan keamanan baru untuk Indo-Pasifik yang dijalin Amerika Serikat, Inggris dan Australia yang dianggap Tiongkok sebagai upaya mengintensifkan perlombaan senjata di wilayah tersebut.
Juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian mengatakan ketiga negara tersebut telah “sangat merusak perdamaian dan stabilitas regional, mengintensifkan perlombaan senjata dan merusak upaya non-proliferasi nuklir internasional.” Negara-negara seharusnya tidak membangun kemitraan yang menargetkan negara ketiga (Tiongkok), ujarnya seperti dilansir the independent Jumat (17/9). “China akan mengamati perkembangan situasi dengan cermat,” imbuh Lijian.
Sumber: Russia Today Arabic, TRT Arabi dll.