Para menteri Perancis dan Jerman pada hari Selasa (21/09/21) menekankan bahwa keputusan Amerika Serikat dan Australia untuk mengakhiri kesepakatan pembelian kapal selam dengan Perancis adalah ‘peringatan’ bagi Uni Eropa tentang perlunya memperkuat kemampuannya untuk bertindak secara independen.
“Kita perlu mengajukan pertanyaan tentang langkah-langkah untuk memperkuat kedaulatan kita, bagaimana kita dapat menunjukkan lebih banyak solidaritas dalam masalah kebijakan luar negeri dan keamanan kita.” kata Menteri Luar Negeri Jerman untuk Urusan Eropa Michael Roth setibanya di pertemuan para menteri luar negeri Eropa.
Perancis menyambut baik solidaritas yang ditunjukkan oleh Jerman dan para pemimpin senior Uni Eropa untuknya. Ia jua mengisyaratkan bahwa runtuhnya kepercayaan terhadap Washington akan memperkuat posisi Eropa yang sedang menyerukan pentingnya memetakan kembali arah jalur strategis khusus untuk blok Eropa.
Sementara itu, Menteri Perancis yang bertanggung jawab atas Urusan Eropa, Clement Bonn, menganggap bahwa konflik kapal selam tersebut adalah ‘masalah Eropa’ bukan hanya Perancis. Ia menekankan bahwa negaranya mengharapkan untuk mendapatkan support lebih dari mitra Eropanya.
“Saya tidak berpikir bahwa Perancis telah bereaksi berlebihan, dan saya tidak berpikir Perancis harus bereaksi berlebihan. Namun ketika situasi menjadi mengkhawatirkan dan berbahaya, saya pikir tanggung jawab kami mengharuskan kami untuk mengatakan (sikap kami) dengan sangat jelas,” kata menteri Perancis itu
Sebagaimana diketahui, Perancis kesal dengan kesepakatan di belakang layar antara Amerika Serikat, Australia, dan Inggris untuk kesepakatan pakta pertahanan AUKUS dan menukar pesanan Canberra (Australia) senilai miliaran dolar untuk membeli kapal selam Perancis dengan kapal selam yang lain dengan teknologi nuklir dari Washington.
Komisi Eropa (badan eksekutif Uni Eropa) menegaskan saat ini sedang mempertimbangkan pertanyaan apakah ‘badai’ krisis diplomatik tersebut akan mempengaruhi pertemuan Dewan Perdagangan dan Teknologi UE-AS mendatang di Pittsburgh (Pennsylvania, AS) pada tanggal 29 September untuk membahas kerja sama perdagangan dan regulasi perusahaan teknologi besar.
Juru bicara Komisi Eropa, Eric Mammer mengatakan: “Kami sedang menganalisis implikasi untuk pengumuman perjanjian Australia-Inggris-AS pada jadwal tersebut.”
Sebuah sumber yang dekat dengan Menteri Perdagangan Perancis Franck Riester mengatakan dia belum memutuskan apakah akan pergi ke Pittsburgh atau tidak. Dilaporkan bahwa Riester bukan bagian dari tim negosiasi Uni Eropa, yang terdiri dari pejabat di Komisi Eropa.
Sumber: Russia Today (RT)Arabic.