Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengaku khawatir dengan sikap penjajah israel yang mengumumkan tender untuk pembanguunan permukiman baru di Tepi Barat terjajah. Seperti dilansir laman situs Anadholu Agency, Ahad (24/10).
Pernyataan keprihatinan ini disampaikan Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland, setelah penjajah israel mengumumkan secara resmi tender pembangunan 1300 unit permukiman baru di Tepi Barat terjajah. Rencana ini sendiri ditentang oleh warga Palestina dan dinilai sudah melampaui batas.
Utusan PBB itu kemudian mengatakan, pihaknya sangat prihatin terhadap pengumuman tender 1300 unit rumah baru yang dilakukan otoritas israel. Ia juga mengkhawatirkan masih berlanjutnya perluasan permukiman yang dilakukan israel di Tepi Barat terjajah, termasuk di wilayah timur Al-Quds
“Saya ulangi kembali bahwa seluruh permukiman yang dibangun itu ilegal menurut hukum internasional, hal ini menjadi penghambat utama terwujudnya perdamaian, sehingga harus segera dihentikan,” jelas Wennesland.
Dalam rilis yang dikeluarkan oleh gerakan HAM israel, Peace Now dilaporkan, tercatat ada 666.000 pemukim ilegal israel di Tepi Barat, termasuk juga di timur Al-Quds. Disamping itu terdapat pula 145 pemukiman besar serta 140 posko pemukiman yang menyebar secara liar (tanpa sepengetahuan otoritas israel).
Sumber: Anadholu Agency