Media Turki mengungkapkan bahwa Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed akan tiba di Turki sebagai bagian dari rangkaian kunjungan dimana ia akan bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Surat kabar Turki , The Independent, mengutip sumber-sumber Emirat mengatakan bahwa bin Zayed akan tiba di Turki pada Senin pagi, dan akan bertemu dengan presiden Turki untuk membahas banyak masalah yang menjadi perhatian kedua negara.
Sumber-sumber Turki juga mengkonfirmasi kunjungan itu, menurutnya, pertemuan antara Erdogan dan bin Zayed mungkin berlangsung minggu depan pada 24 November.
Surat kabar itu menyatakan dalam sebuah laporan pemimpin redaksinya, Nuzat Acışek, bahwa Bin Zayed akan membahas isu penting termasuk hubungan antara kedua negara, isu ekonomi, dan investasi Emirat di Turki.
Ia mencontohkan, isu terpenting yang dibahas Ibnu Zayed adalah jalur perdagangan dari Emirate ke Turki melalui jalur transit yang melewati Iran.
Dan pergerakan transportasi laut yang sebelumnya memakan waktu 20 hari dari Sharjah ke Mersin, Turki, melalui Terusan Suez, akan dipersingkat menjadi 6 atau 8 hari dengan melewati Iran.
Ia menambahkan bahwa Iran misalnya telah mengumumkan perjanjian tersebut sebelumnya, bahwa ekspedisi bisnis pertama dari UEA ke Turki melalui wilayah Iran bisa jadi akan tiba ke Turki pada awal bulan ini.
Eskalasi ketegangan antara UEA dan Turki setelah upaya kudeta Turki pada 15 Juli 2016, krisis Qatar, dan kaburnya pemimpin mafia Turki, Sadat Bakr ke UEA, mulai mereda setelah panggilan telepon antara Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Cavuşoğlu dan mitranya dari Emirat Abdullah bin Zayed.
Pergerakan diplomatik kedua negara terus berlanjut saat Presiden Erdogan menerima Penasihat Keamanan Nasional Emirat Tahnoun bin Zayed pada 18 Agustus lalu.
Pada tanggal 31 Agustus, panggilan telepon dilakukan antara Erdogan dan bin Zayed, dalam panggilan telepon pertama setelah ketegangan antara kedua negara yang berlangsung selama bertahun-tahun.
Sebelumnya, pada Januari 2021, Menteri Luar Negeri (Menlu) Uni Emirat Arab (UEA) Anwar Gargash juga menyerukan agar Turki segera mengakhiri dukungan kepada Ikhwanul Muslimin (IM) dan memulihkan hubungannya dengan dunia Arab.
Sumber: Arabi21.