Media Kuwait Al-Qabas mengatakan bahwa Perancis menginginkan agar menteri komunikasi Lebanon George Kordahi melayangkan surat pengunduran dirinya dari jabatannya untuk mengakhiri konflik dengan negara-negara teluk.
Media Kuwait tersebut mengatakan bahwa saat ini Lebanon akan memasuki bulan-bulan liburan resmi dengan sejumlah permasalahan-permasalahan pelik yang semakin memperburuk kondisi sosial dan penghidupan di Lebanon berupa konflik diplomatik dengan negara-negara teluk yang terus mengganggu pemerintahan ditengah tidak adanya data nyata yang bisa memprediksikan cara keluar dari krisis-krisis.
Hal tersebut terlepas dari ketergantungan pada langkah Qatar yang diharapkan, dan upaya Prancis untuk melunakkan perselisihan dengan negara-negara Teluk, dengan kunjungan Presiden Emmanuel Macron ke kawasan itu dalam beberapa hari mendatang.
Surat kabar tersebut juga menyinggung bahwa saat ini, perdana menteri Lebanon Najib Mikati sedang berusaha mengintensifkan komunikasi dengan menteri komunikasi Lebanon George Kordahi dan kekuatan-kekuatan politik oposisi agar Kordahi mundur. Mikati menyampaikan kepada mereka keinginan Perancis agar Kordahi mundur sebagai langkah pertama bagi Macron untuk berdialog dengan Saudi terkait isu Lebanon.
Beberapa sumber menyampaikan kepada Surat Kabar Kuwait tersebut bahwa dalam waktu dekat akan ada pertemuan dengan pihak yang dekat dengan Kordahi untuk menyakinkannya agar mundur sebelum kunjungan Emmanuel Macron ke Riyadh.
Surat kabar itu juga menyinggung bahwa bentuk pengunduran diri, jika itu terjadi nantinya akan memastikan bahwa Qardahi muncul dengan cara terbaik yang menyelamatkan wajahnya (harga dirinya).
Lebanon sedang mengalami krisis dalam hubungannya dengan Arab Saudi dan para pendukungnya di Teluk Arab, di mana relasi perdagangan dan bantuan keuangan dari negara-negara tersebut sangat dibutuhkan oleh Lebanon.
Kritik oleh menteri Kabinet Lebanon atas keterlibatan pihak militer Saudi di Yaman adalah inti dari perselisihan diplomatik yang terjadi antara kedua negara itu. Perselisihan tersebut juga berkaitan dengan adu pengaruh antara Arab Saudi dan Hizbullah yang didukung Iran di wilayah Teluk.
Negara-negara sekutu Teluk menanggapinya dengan menarik duta besar mereka dari Lebanon dan mengusir utusan Beirut di negara mereka masing-masing. Liga Arab menyatakan keprihatinannya atas memburuknya hubungan yang terjalin antara negara di kawasan tersebut dengan begitu cepat.
Sumber: Arabi21.