Bandung, persis.or.id – Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS) akan menggelar acara Dauroh Ekonomi dengan tema “Sinergitas Pemerintah, Ormas Islam dan Pengusaha dalam Mewujudkan Indonesia Pusat Ekonomi Syariah dan Produsen Halal Dunia Pada 2024”.
Bertempat di Hotel Horison Bandung pada Jumat dan Sabtu (14-15/01/2022), kegiatan Dauroh Ekonomi ini diselenggarakan oleh Bidang Garapan Ekonomi dan Keuangan atau Bidang Maaliyah PP PERSIS.
“(Ini) Bertujuan untuk berkonsolidasi antara pengusaha dan jamiyyah dalam rangka memajukan ekonomi umat,” jelas Ketua Bidgar Ekonomi PP PERSIS Dr. Latief Awaludin kepada persis.or.id, Rabu (12/01/2022).
Lebih lanjut, Doktor ekonomi syariah ini menjelaskan bahwa kebutuhan saat ini, khususnya di jamiyyah PERSIS adalah bagaimana mensinergikan antara jamaah, jamiyyah, dan pengusaha untuk membangun ekonomi keumatan, serta menghidupkan sektor tijaroh (perniagaan – red).
“Dauroh ekonomi ini akan melahirkan suatu konsep bisnis yang nantinya tertuang dalam bentuk Badan Usaha Milik Jamiyyah (BUMJ),” terang Latief.
Hal ini juga didasarkan pada ekonomi dan bisnis syariah yang saat ini mulai diminati, dan tengah berkembang di Indonesia.
“Bahkan Indonesia akan menjadi pusat 10 industri halal. Mulai dari keuangan, makanan, fashion, pariwisata, pendidikan, farmasi, pengobatan, seni, dan budaya,” tutur Dr. Latief.
Dirinya berharap, dari sepuluh indusri halal yang berkembang saat ini, Indonesia harus masuk setidaknya dalam lima besar atau bahkan menjadi yang paling terdepan.
“Kesuksesan semua ini harus didukung oleh semua unsur, salah satunya adalah unsur kekuatan jamiyyah ormas Islam,” paparnya.
PERSIS yang mempunyai bibit ekonomi berbasis jamaah, kata dia, harus bisa mengambil peluang ini. Sehingga bisa ikut mengembangkan industri halal di Indonesia.
“Ini adalah tantangan, sehingga perlu ada suatu refleksi dan membangun strategi. Sehingga bisa di implementasikan di lingkungan jamiyyah,” imbuh Dr. Latief
Menurutnya, peluang dan aturan main kekuatan itu ada di jamiyyah yang digerakan oleh pengusaha yang didukung oleh pemeritah.
Oleh karena itu, BUMJ diharapkan bisa mengambil peluang dari pangsa pasar umat Islam dan tidak boleh terlewatkan agar dimanfaatkan oleh pengusaha PERSIS.
“Ada dua isu yang akan kita fokuskan, yang pertama bagaimana kita membangun bisnis peternakan sapi dan yang kedua adalah bisnis peternakan ayam. Tentunya ada bisnis-bisnis lainnya, tetapi kedua bisnis ini menjadi fokus utama di FGD (Forum Group Discussion),” tambahnya.
Terakhir, Dr. Latief mengapresiasi para pengusaha yang ada di internal PERSIS yang selama ini sudah berkiprah membantu jamiyyah, sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan ini akan membuat kekuatan ekonomi baru.
Acara Dauroh Ekonomi ini digelar secara daring dan luring, serta akan dibuka langsung oleh Ketua Umum PP PERSIS KH. Aceng Zakaria, dengan menghadirkan beberapa keynote speaker yang mumpuni di bidangnya, seperti Dr. Airlangga Hartato., H. Erick Thohir, M.B.A., Dr. Sandiaga Uno, M.B.A., Ahmad Najib Q., M. Arsjad Rasjiddan, dan Dr. H. Uyun Kamiludin.