Kantor Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan bahwa ia berencana untuk mengunjungi Eropa lagi minggu ini untuk melanjutkan upaya diplomatiknya menenangkan krisis Ukraina.
Kantor Perdana Menteri Inggris tersebut mengindikasikan bahwa “Johnson dalam beberapa hari mendatang akan berbicara dengan sejumlah pemimpin Eropa tentang situasi saat ini dan bermaksud untuk melakukan perjalanan ke Eropa lagi pada akhir minggu, di mana sebelumnya ia juga telah mengunjungi Kiev dua minggu lalu untuk menyampaikan dukungannya.”
“Johnson ingin berbicara secara khusus dengan para pemimpin negara-negara Nordik (negara-negara di Eropa Timur dan Atlantik Utara) dan negara-negara Baltik, setelah dia bertemu minggu lalu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan para pemimpin Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Kanada, Italia, Polandia, Rumania, Lithuania, Belanda dan Uni Eropa,” tambahnya.
Seorang juru bicara kantor Johnson menegaskan bahwa “krisis di perbatasan Ukraina telah mencapai titik kritis. Semua informasi yang kami miliki menunjukkan bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina setiap saat. Ini akan memiliki konsekuensi bencana bagi Ukraina dan Rusia.”
“Masih ada peluang untuk de-eskalasi dan diplomasi, dan perdana menteri akan terus bekerja tanpa lelah bersama sekutu kami untuk membawa Rusia kembali dari jurang,” tambahnya.
Sejumlah pembicaraan dalam beberapa hari terakhir gagal menyelesaikan krisis, yang oleh Barat digambarkan sebagai “salah satu krisis yang paling serius sejak berakhirnya Perang Dingin tiga dekade lalu.”
Amerika Serikat (AS) dilaporkan juga telah mengevakuasi sebagian besar staf kedutaannya di Kiev, Ukraina pada akhir pekan ini. Evakuasi itu menyusul laporan intelejen Barat bahwa invasi Rusia semakin dekat.
Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri AS menyebut hampir semua staf kedutaan akan dibawa ke Washington. Pejabat yang tidak mau diungkap namanya karena membicarakan informasi sensitif itu menyatakan bahwa sangat sedikit staf yang akan dipertahankan di Ukraina.
Segelintir staf itu bertahan demi menjaga komunikasi dengan pemerintahan. Operasi konsulat AS di Ukraina pun ditangguhkan.
Sumber: RT Arabic.