Jamaah Ikhwanul Muslimin (IM) secara resmi mempertanyakan kondisi Mursyid ‘Aam (Pemimpin Umum) IM, Dr. Muhammad Badi’ kepada rezim kudeta, setelah dikabarkan Badi’ terpapar covid-19 di dalam penjara. Pihak IM menempatkan rezim kudeta sebagai pihak yang bertanggangjawab terhadap nyawa sang Mursyid.
Melalui rilis yang dikeluarkan IM, didapati beberapa temuan yang cukup mencemaskan terkait kondisi Muhammad Badi’. Dirinya dikabarkan positif terinfeksi virus Corona di dalam penjara, kemudian dipindahkan ke penjara lain untuk menjalani persidangan. Mirisnya, saat mengikuti persidangan ia berada di balik selimut. Selama persidangan berlangsung Badi’ dalam kondisi batuk, demam bahkan hingga menggigil.
IM kemudian meminta kepada rezim kudeta Mesir agar segera merujuk Badi’ ke salah satu rumah sakit spesialis di luar penjara. Badi’ yang berusia 79 tahun dinilai sudah sangat lemah, sehingga tubuhnya tidak tahan menghadapi beragam penyakit. Ditambah lagi dengan tekanan mental yang diberikan rezim, ia dipenjara dalam ruang isolasi selama 8 tahun dan tidak diberikan hak kunjungan.
IM juga meminta kepada lembaga HAM agar bertindak menyelamatkan nyawa Badi’. Setidaknya membuat komite khusus atas nama HAM dan mengunjungi Badi’ di penjara agar mengetahui kondisi kesehatannya saat ini.
Sumber: Aljazeera