Kendati perkembangan teknologi telah melaju pesat, tetapi kepercayaan mistik masyarakat masih ada. Maka hal ini tetap menjadi perhatian dakwah tajdid Muhammadiyah.
Demikian kata Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad. Dalam program Catatan Akhir Pekan di kanal Youtube Tvmu, Sabtu (9/4), Dadang mengutip buku berjudul Agama Asli di Indonesia karya Rahmat Subagja.
Dari buku itu, Dadang menjelaskan bahwa banyak praktek keagamaan yang tidak murni dari ajaran Islam, melainkan bercampur dengan kepercayaan lokal. Selain itu masyarakat masih percaya dan takut terhadap jin-jin seperti genderuwo, kuntilanak, hingga roh-roh orang yang sudah mati.
“Hal itu masih belum habis karena mungkin masyarakat kita masih awam. Oleh karena itu di sinilah peran Muhammadiyah di era ini untuk mengingatkan masyarakat agar kita mempedomani Islam berdasarkan pada Alqurn dan sunnah pada hal-hal tertentu yang rinciannya diberikan oleh Allah dan rasul-Nya,” jelas Dadang.
Hal yang sama, menurutnya telah dilakukan oleh Kiai Ahmad Dahlan dalam upaya memberbaiki peribadatan dan akidah kaum muslimin. Kepercayaan mistik itu misalnya datang ke kuburan agar kaya, datang ke dukun untuk berobat, atau meminta keselamatan kepada roh tak kasat mata.
“Sekarang konteksnya pada menyemangati orang-orang Islam supaya mereka tetap mengingat Allah, bertakwa kepada Allah, karena umat muslim ini kelihatannya sekarang ini kepercayaannya kepada Allah kurang begitu kuat, kemudian beribadah pun kadang-kadang malas, terutama di bidang akhlak ini yang jadi perhatian karena akhlak-akhlak kaum muslimin itu sangat tidak sesuai dengan apa yang diinginkan Rasulullah yaitu berakhlakul karimah. Ini jadi perhatian kita apalagi sekarang kita berada di zaman disrupsi,” tegasnya. (afn)