Komite Palang Merah Internasional telah memfasilitasi pembebasan dan pemulangan hampir 100 tahanan Yaman.
Palang Merah mengatakan bahwa sebuah pesawat yang membawa tahanan Yaman yang ditahan oleh koalisi pimpinan Saudi telah tiba di kota selatan Aden sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara pihak-pihak yang bertikai.
“Komite Palang Merah Internasional memfasilitasi pemindahan setidaknya 100 tahanan kembali ke Yaman dalam tiga penerbangan,” kata juru bicara ICRC Yaman Basheer Omar, Jumat (6/5).
Bulan lalu koalisi pimpinan Saudi yang bertempur di Yaman mengatakan bahwa mereka akan membebaskan 163 tahanan kepada pemberontak Houthi yang didukung Iran sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata di antara mereka.
Perjanjian tersebut bertujuan untuk membuka jalan guna mengakhiri perang yang hampir berusia 8 tahun.
Tidak ada komentar langsung dari pihak berwenang Houthi tentang pembebasan tersebut, atau klarifikasi tentang bagaimana para tahanan akan kembali ke wilayah mereka.
Aden, yang terletak di bagian selatan negara itu, dikendalikan oleh pemerintahan negara yang diakui secara internasional.
Gencatan Senjata Berskala Nasional Pertama
Gencatan senjata, yang mulai berlaku pada 2 April adalah gencatan senjata nasional pertama di Yaman dalam enam tahun terakhir.
Hal tersebut terjadi ditengah upaya bersama secara internasional dan regional untuk menemukan penyelesaian konflik yang telah menghancurkan negara termiskin di Arab dan mendorongnya ke ambang kelaparan.
Namun demikian kesepakatan penuh belum dapat dilaksanakan.
Pada akhir April, kedua belah pihak gagal mengoperasikan penerbangan komersial pertama dalam enam tahun terakhir, dari ibukota Sanaa yang dikuasai pemberontak.
Perang saudara Yaman meletus pada tahun 2014, ketika Houthi yang didukung Iran merebut ibu kota Sanaa dan menggulingkan pemerintah.
Koalisi yang dipimpin Saudi terlibat perang pada awal tahun 2015 untuk mencoba mengembalikan pemerintah ke tampuk kekuasaan.
Sumber: TRTWorld