Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed bin Zayed Al Nahyan telah terpilih sebagai presiden baru Uni Emirat Arab (UEA) sehari setelah meninggalnya Sheikh Khalifa bin Zayed, presiden sebelumnya.
Mohamed bin Zayed dipilih oleh Dewan Tertinggi Federal menjadi penguasa negara kaya minyak yang didirikan oleh ayahnya pada tahun 1971, dalam laporannya hari ini oleh kantor berita negara WAM.
Sering dikenal sebagai ‘MBZ’, Mohamed bin Zayed bertemu dengan anggota Dewan Tertinggi Federal, yang terdiri dari penguasa tujuh emirat.
WAM menjelaskan bahwa ini merupakan kesepakatan di antara para penguasa negara itu, termasuk kota Dubai yang dipenuhi gedung pencakar langit.
“Kami mengucapkan selamat kepadanya, dan kami berjanji setia kepadanya, dan juga orang-orang kami berjanji setia kepadanya,” kata penguasa Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, di Twitter setelah pemilihan tersebut.
“Seluruh negeri dipimpin olehnya untuk menempuh jalan kemuliaan dan kehormatan, insya Allah.”
Kebijakan luar negeri yang lebih tegas
Naiknya Mohamed bin Zayed, sebagaimana sudah diperkirakan, telah resmi menempati posisinya sebagai pemimpin negara gurun 10 juta.
Di bawah arahan sederhana Mohamed bin Zayed, Uni Emirat Arab telah menempatkan seorang pria di luar angkasa, mengirim penyelidikan ke Mars dan membuka reaktor nuklir pertamanya, sambil mengembangkan kebijakan luar negeri yang lebih tegas.
Dia juga telah menyokong kekuatan militer UEA, dimana dengan kekayaan minyak dan bisnisnya telah memperluas pengaruh UEA di wilayah tersebut dan wilayah sekitarnya.
Sumber: TRTWorld