Taha berterima kasih kepada Arab Saudi karena menjadi tuan rumah konferensi. Dia mengatakan negara-negara anggota memiliki komitmen kuat untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang damai dan langgeng.
Mediasi merupakan hal yang penting bagi Organisasi Kerjasama Islam, dan dunia sedang sangat membutuhkannya untuk menyelesaikan konflik, kata sekretaris jenderal OKI, hari Minggu (5/6).
Berbicara pada konferensi OKI keempat tentang mediasi berjudul “Pengalaman dan Prospek,” Hissein Brahim Taha mengatakan negara-negara anggota memiliki komitmen kuat untuk menyelesaikan konflik secara damai dan langgeng karena 60 persen konflik di dunia terjadi di zona OKI.”
“Konferensi ini diadakan pada saat yang kritis, dan pada saat dunia sangat membutuhkan mediasi, dialog, dan negosiasi untuk menyelesaikan konflik,” kata Taha.
Ia menambahkan, OKI telah berhasil menengahi konflik di Filipina selatan, Thailand selatan, Sudan, Chad, dan Afghanistan.
OKI juga memainkan peran penting dalam mendukung upaya internasional yang bertujuan untuk membangun perdamaian di Somalia, Guinea, dan Irak, tambah kepala OKI.
“Kami telah memainkan peran penting dalam mengatasi situasi tegang yang dihadapi warga Muslim di Sri Lanka karena beberapa aksi terorganisir oleh para biksu Buddha terhadap warga muslim setelah terjadinya serangan bunuh diri yang brutal di gereja dan hotel pada 21 April 2019,” dikatakan Taha.
“Kami telah melakukan intervensi untuk mengoreksi kebijakan dan praktik diskriminatif yang diterapkan oleh pemerintah Sri Lanka untuk mengkremasi jenazah para korban pandemi COVID-19, yang tidak sesuai dengan hak-hak umat Islam di Sri Lanka,” tambahnya.
Taha berterima kasih kepada Arab Saudi karena menjadi tuan rumah konferensi dan memuji semua upaya yang dilakukan oleh Kerajaan sebagai tuan rumah OKI dan ketua sesi ke-14 KTT Islam.
SUMBER: ARABNews