Kementerian Luar Negeri Indonesia (06/06/22) memanggil Dubes India untuk Indonesia terkait pernyataan juru bicara Partai Bharatiya Janata yang berkuasa di India yang menghina Rasulullah Saw. Pada pertemuan itu Kemlu RI mengutuk keras pernyataan politikus India itu.
“Indonesia mengutuk keras pernyataan yang merendahkan Nabi Muhammad SAW oleh dua orang politisi India. Pesan ini telah disampaikan kepada Duta Besar India di Jakarta,” tulis Kemlu dalam akun Twitter resminya.
Sejak Minggu (05/06/22) sejumlah negara Arab dan muslim mulai mengecam India dan memanggil duta besar India terkait penistaan terhadap Rasulullah Saw dan istrinya. Tercatat, Qatar adalah negara Arab pertama yang bergerak secara diplomatik mengecam penistaan tersebut dengan memanggil dubes India untuk Doha. Langkah Qatar kemudian diikuti oleh Kuwait dan sejumlah negara Arab dan Islam seperti Arab Saudi, Bahrain, Oman, Iran, Pakistan, Aljazair, Libya, UEA, pemerintahan Taliban di Afghanistan dan lain-lain.
Sejumlah lembaga dan organisasi Islam juga ikut mengecam pejabat India yang menghina Rasulullah Saw. Mulai dari Al-Azhar As-Syarif, Liga Muslim Dunia, Organisasi Kerja Sama Islam, Persatuan Ulama Islam Internasional, AKP Turkiye, hingga Jama’ah Ikhwanul Muslimin.
Sementara itu, Senin kemaren, melalui juru bicara kementerian luar negerinya India sebut kecaman sejumlah negara Arab “tak berdasar”. Menurutnya, India adalah negara yang menghormati setiap agama dan penghinaan tersebut hanya dilakukan oleh individu tertentu yang tidak menggambarkan sikap resmi dari pemerintah India.
Namun, menurut Zafarul Islam Khan (Pemimpin redaksi koran The Milli Gazette India) “kebencian terhadap muslim termasuk prinsip-prinsip utama partai Bharatiya Janata yang berkuasa di India disamping pencaplokan mesjid menjadi kuil dan pemurtadan muslim menjadi Hindu. Ini adalah hal yang diketahui oleh publik dan terkenal melalui sikap-sikap dan kebijakan-kebijakan Partai. Hingga membuat seorang muslim menjadi asing di tanah airnya.”
Dari Kuwait, gerakan boikot produk India mulai dilakukan di sejumlah pusat-pusat perbelanjaan sebagai protes terhadap penistaan kepada Rasulullah Saw dan ummul mukminin sayyiddah Aishah Radhiallahu Anha. Seruan boikot ini trending di Twitter dan juga hastag #illa_rasulullah_ya_Modi.
Dari New York dilaporkan bahwa juru bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Stephane Dujarric, dalam konferensi persnya mendesak (semua negara untuk) menghormati semua agama dan menjunjung tinggi toleransi. Hal itu disampaikan Dujarric menanggapi pertanyaan wartawan mengenai sikap Sekretaris Jenderal PBB atas komentar yang menghina Nabi Muhammad Saw oleh pejabat India.
Sumber: Al-Jazeera, TRTarabi, Al-Watan dan lain-lain.