Para pemimpin dari UEA, Yordania, Irak, Bahrain dan Mesir akan membahas perselisihan antara Kairo dan Khartoum terhadap Ethiopia terkait bendungan Nil, konflik regional dan serangan Israel di Gaza, disampaikan media Mesir.
Presiden Mesir Abdel Fattah el Sisi telah bertemu dengan para pemimpin Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Yordania dan Irak menjelang pertemuan puncak lima negara Arab.
Seorang juru bicara Sisi mengatakan pemimpin Mesir itu bertemu dengan Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan dari UEA, Raja Yordania Abdullah II, Raja Bahrain Sheikh Hamad bin Isa Al Khalifa dan Perdana Menteri Irak Mustafa al Kadhimi pada hari Senin.
Kelima pemimpin “bertukar pikiran tentang langkah-langkah untuk memperkuat hubungan dan kerja sama bilateral” diantara kelima negara tersebut, kata kepresidenan Mesir dalam sebuah pernyataan.
Kepresidenan Mesir mengatakan pertemuan puncak secara resmi akan dibuka pada Selasa setelah media Mesir sebelumnya mengatakan bahwa pertemuan akan dimulai pada Senin.
Pertemuan berlangsung di kota Al Alamein, Barat Laut Mesir, salah satu tempat pertempuran paling sengit saat Perang Dunia II yang membantu menentukan hasil dari konflik.
Membahas isu-isu regional, memperkuat ikatan
Menurut media Mesir, KTT akan membahas isu-isu regional dan “meningkatkan hubungan bilateral untuk menghadapi tantangan bersama.”
Harian resmi Mesir Al Ahram, mengutip dari sebuah sumber diplomatik, mengatakan perselisihan antara Mesir dan Sudan terhadap Ethiopia atas Dam Renaissance senilai $ 4,2 miliar di Sungai Nil akan dibahas, serta konflik yang terjadi di Yaman, Suriah dan Libya, juga serangan terbaru dari Israel di Gaza awal bulan ini.
Di antara peserta KTT, Irak adalah satu-satunya negara yang tidak mengakui Israel.
KTT ini diselenggarakan hampir sebulan setelah KTT AS – Arab di Kerajaan Arab Saudi, yang dihadiri oleh lima pemimpin, bersama dengan Presiden AS Joe Biden dan lainnya.
Sumber: TRTWorld