Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk dengan keras serangan teroris yang terjadi di depan kedutaan besar Rusia di ibukota Afghanistan, Kabul.
Dalam sebuah pernyataannya pada hari Senin (waktu setempat) Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan bahwa dengan kesedihan mendalam, mereka telah menerima kabar tersebut dan turut berbelasungkawa terhadap korban luka-luka dan meninggal yang menimpa para staf kedutaan akibat serangan bunuh diri tersebut.
Kementerian Luar Negeri Turki juga menyatakan belasungkawanya kepada Rusia dan rakyat Afghanistan, dan berharap agar para korban yang terluka segera sembuh.
Sebelumnya pada hari Senin, Khaled Zadran, juru bicara polisi Kabul, mengumumkan bahwa serangan bunuh diri itu menewaskan 4 warga sipil dan dua pegawai kedutaan Rusia, serta melukai sejumlah warga sipil.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengkonfirmasi terbunuhnya dua anggota staf kedutaan Rusia, ia mencatat bahwa seorang pria bersenjata tak dikenal meledakkan alat peledak di dekat pintu masuk konsulat pada jam 10:50, waktu Kabul, yang menewaskan dua karyawan misi diplomatik Rusia, dan sejumlah warga Afghanistan.
Lavrov menambahkan bahwa Moskow berharap untuk menemukan pelaku serangan teroris di dekat kedutaan Rusia di Kabul itu sesegera mungkin.
Sejumlah negara Arab seperti Qatar, Arab Saudi, Emirat, Yordania dan lain-lain juga mengutuk serangan yang menargetkan Kedutaan Besar Rusia di Afghanistan.
Dalam sebuah pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Qatar menegaskan kembali “Sikap teguh Negara Qatar dalam menolak kekerasan dan terorisme, apa pun motif dan alasannya,” serta menekankan “pentingnya memberikan perlindungan yang diperlukan untuk semua misi diplomatik dan staf-staf mereka, sebagai salah satu dari pilar sistem internasional.”
Isis Khorasan Bertanggungjawab
Sementara itu, cabang organisasi “ISIS” di Afghanistan (ISIS-Khorasan) pada hari Senin mengklaim dalam sebuah pernyataannya bahwa mereka bertanggung jawab atas bom bunuh diri yang terjadi di dekat pintu masuk kedutaan Rusia di Kabul.
Dalam pernyataannya, ISIS Khorasan menyebut penyerang itu bernama Waqqas al-Muhajir. Oganisasi itu mengatakan bahwa “Dia meledakkan jaket peledaknya di tengah-tengah kerumunan karyawan Rusia, beberapa mata-mata dan kontraktor, di samping unsur-unsur Taliban yang sedang menjaga tempat itu.”
Sumber: Anadolu Agency, Alarabiya, CNNarabic dan lain-lain.