Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan “tidak ada ruang untuk perasaan sakit hati dalam politik” dan proses normalisasi Turki dengan Mesir akan berlanjut ke tingkat menteri.
Sebagaimana hubungan antara Turki dan Mesir yang mulai terbentuk, hubungan dengan Suriah pun dapat mengikuti jalur yang sama nanti, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
“Tidak ada ruang untuk perasaan sakit hati dalam politik,” kata Erdogan.
Mengacu pada pertemuannya baru-baru ini dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el Sisi di Qatar, Erdogan mengatakan “Sisi sangat senang” dengan pertemuan ini dan “kami juga menyampaikan harapan-haapan yang sama.”
Ia juga mengatakan “semoga proses normalisasi dengan Mesir terus berlanjut pada tingkat menteri.”
“Dalam periode 9 tahun terakhir kami mengalami masalah. Kami mengambil langkah pada malam itu, yang secara khusus dimediasi oleh Emir Qatar. Setelah mengatasi kesulitan itu, kami mengadakan pertemuan terbatas dengan El Sisi selama 30 hingga 45 menit,” kata Erdogan.
Merinci pertemuan kedua pemimpin itu di Qatar, Erdogan mengatakan “Sekarang biarkan pembicaraan mulai dilakukan pada tingkat menteri, kemudian mari kita memperluas dan mengembangkan pembicaraan kita, yang kami pikirkan hanyalah menghilangkan kebencian antara Anda (Mesir) dan Turki. Seharusnya tidak ada masalah antara Turki dan Mesir di Mediterania.”
“Sekarang prosesnya sudah dimulai dan akan dilanjutkan oleh menteri-menteri kita. Kemudian bersama-sama di Mediterania, karena kaitan antara rakyat Mesir dan Turki sangat berbeda, kita tidak boleh kehilangan kekuatan ini oleh yang lain,” katanya.
Hubungan dengan negara-negara Teluk
Erdogan mengatakan ada pihak-pihak yang ingin memutuskan hubungan Turki dengan negara-negara Teluk untuk keuntungan mereka, kemudian menambahakan “Ketika masalah ini dihilangkan, rencana mereka runtuh.”
“Hubungan kami dengan Uni Emirat Arab (UEA) berada dalam posisi yang sangat baik, dan akan lebih baik lagi,” katanya, ia menambahkan “hal ini jelas mengganggu pihak-pihak tertentu.”
Pekan lalu, Erdogan berjabat tangan dan mengobrol dengan Sisi saat keduanya bertemu di ibu kota Qatar di sela-sela pembukaan Piala Dunia 2022.
Hubungan diplomatik antara Turki dan Mesir akan dipertahankan hingga tingkat Diplomat Khusus pada kedua belah pihak, sejak kudeta militer Mesir 2013 yang menggulingkan mendiang Presiden Mohammed Morsi.
SUMBER: TRTWorld