Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah mendefinisikan dirinya sebagai gerakan Islam amar ma’ruf nahi mungkar dan tajdid. Dengan kata lain, pergerakan ‘Aisyiyah merupakan gerakan dakwah. Demikian disampaikan Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Salmah Orbayinah dalam acara The 3rd Annual Convention of Muhammadiyah USA yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Amerika Serikat pada Sabtu (17/12).
“’Aisyiyah bukan organisasi yang biasa, melainkan sebagai gerakan dakwah. Sehingga semua pergerakannya berdimensi dakwah, yang artinya semua tindakan, pikiran, dan keputusannya untuk kepentingan dakwah,” terang Salmah.
Sebagai gerakan dakwah, ‘Aisyiyah senantiasa mengajak umat Islam, terkhusus kader-kadernya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Berbagai cara dapat ditempuh dalam upaya taqarrub ila Allah, salah satunya ialah mengajak pada hal-hal yang ma’ruf dan mencegah segala potensi kemunkaran. “’Aisyiyah selalu mengajak pada seluruh kadernya dan umat Islam secara umum untuk mendekatkan diri pada Allah, menyuruh pada hal-hal yang ma’ruf dan mencegah kemunkaran,” ucap Salmah.
Menurut Salmah, berdasarkan QS. An Nahl ayat 125, dakwah Islam mesti mengedepankan cara-cara yang cerdas dan bijaksana (bil hikmah), edukatif yang baik (wa al-mau’idhat al-hasanah), dan dialogis yang unggul (wa jadilhum billati hiya ahsan). Dengan demikian, dakwah yang dijalankan ‘Aisyiyah bukan yang bersifat konfrontatif, melawan, memberontak, memusuhi, dan menyerang.
“Bukan dakwah-dakwah yang hantam kanan-kiri atau dakwah-dakwah yang memaksakan kehendak, atau menggunakan kekerasan. Kita menggunakan cara-cara yang ma’ruf,” tutur Salmah.
Bagi Salmah, corak dakwah yang selama ini dijalankan ‘Aisyiyah bersifat solutif. Memberikan solusi-solusi praktis terhadap tiap-tiap permasalahan masyarakat. Membangun fasilitas-fasilitas sosial yang dapat menunjang kemaslahatan dan mencegah timbulnya kemudaratan. Misalnya, mendirikan pusat-pusat pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial.
Banjirnya amal usaha ‘Aisyiyah tidak lain buah dari spirit dakwah pencerahan. Menurut Salmah, ada tiga model dakwah pencerahan, yaitu dakwah yang membebaskan (tahrir), memberdayakan (taqwiyah), dan memajukan (taqdim). Inilah tiga kunci dakwah pencerahan yang menjadi elan vital gerakan ‘Aisyiyah.
“Gerakan dakwah ‘Aisyiyah selalu ingin memberikan solusi nyata bagi permasalahan masyarakat. Dengan dakwah pencerahan, telah satu abad lebih ‘Aisyiyah berusaha untuk membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kualitas hidup umat Islam terutama perempuan di negeri ini,” ucap Salmah.