Para diplomat mengatakan kembalinya Damaskus ke Liga Arab dan kehadirannya pada KTT yang diperkirakan akan digelar pada bulan Mei akan dibahas dalam pertemuan regional pada hari Jumat, tetapi perdana menteri Qatar mengatakan tidak ada usulan yang disampaikan.
Pembicaraan Suriah kembali ke Liga Arab adalah spekulasi semata, karena status penangguhan terhadap negara tersebut masih berlaku, kata Qatar.
Komentar Perdana Menteri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani pada hari Kamis muncul menjelang pertemuan regional para menteri luar negeri pada hari Jumat yang menurut negara tetangganya, Arab Saudi, akan membahas kembalinya Suriah ke Liga Arab.
Para diplomat mengatakan bahwa kembalinya Suriah ke Liga Arab dan kehadirannya pada KTT yang diperkirakan akan digelar pada bulan Mei akan dibahas.
Namun, Al Thani, yang akan hadir dalam pertemuan tersebut, mengatakan belum ada usulan.
“Itu semua adalah spekulasi, tentang Suriah (kembali) di Liga Arab, dan keputusannya ada di tangan rakyat Suriah,” kata Al Thani dalam wawancara televisi nasional.
“Sikap Qatar sudah jelas, yaitu karena keanggotaan Suriah masih dalam status penangguhan, dan alasan itu masih relevan” tambahnya.
Keanggotaan Suriah ditangguhkan dari Liga Arab pada 2011, beberapa bulan setelah Bashar al Assad memerintahkan tindakan brutal terhadap pemberontakan pro-demokrasi.
Qatar telah menjadi negara terdepan sebagai pemberi bantuan bagi para pengungsi Suriah.
“Perang telah berhenti, tetapi rakyat Suriah masih terlantar,” kata perdana menteri.
“Kami tidak ingin memaksakan solusi pada rakyat Suriah, harus ada solusi secara politik.
“Kami tidak akan mengambil langkah apa pun tanpa adanya solusi secara politik, dan setiap negara memiliki haknya untuk memutuskan dan berdaulat.”
Kembali dari isolasi
Beberapa negara Arab, termasuk negara besar di wilayah regional, Mesir dan UEA, telah memperbaiki hubungan dengan Damaskus, berbeda dengan tahun 2011 ketika banyak negara Barat dan Arab memboikot Assad atas tindakan kekerasannya yang brutalnya terhadap protes-protes yang menyebabkan perang saudara yang berkepanjangan.
Ratusan ribu orang tewas dalam perang itu, yang menjadi perhatian banyak kekuatan asing dan memecah belah negara itu.
Menteri dan pejabat tinggi dari enam negara Dewan Kerjasama Teluk – Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab – ditambah Mesir, Irak dan Yordania, akan bertemu pada hari Jumat atas permintaan Arab Saudi.
Kehadiran Assad pada pertemuan Liga Arab bulan depan, meskipun hanya bersifat simbolis, akan menjadi kemajuan yang sangat signifikan dalam rangka mengembalikan nama baiknya di dunia Arab sejak 2011.
Beberapa informasi menyebutkan beberapa negara mendukung kembalinya Suriah, dan Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad telah tiba di Jeddah sejak hari Rabu, yang juga merupakan kunjungan pertamanya sejak terjadinya perang saudara di Suriah.
Sumber: TRTWorld