Mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, mengatakan bahwa polisi telah mengepung rumahnya di Lahore, di timur laut negara itu. Khan menyampaikan bahwa dia bisa saja ditangkap kapan pun.
Khan mengatakan melalui sebuah tweetnya di Twitter dalam bentuk video klip: “Ini mungkin tweet terakhir saya sebelum saya ditangkap lagi. Polisi telah mengepung rumah saya.”
Belum ada komentar langsung dari pemerintah terkait tweet Khan, dimana dia mengatakan polisi telah mengepung rumahnya.
Perkembangan terbaru ini terjadi setelah pemerintah provinsi Punjab memberikan “ultimatum 24 jam” kepada pimpinan partai Pakistan Tehreek-e-Insaf pimpinan Khan untuk menyerahkan puluhan anggotanya yang diduga ikut ambil bagian dalam protes pekan lalu terhadap penahanan Imran Khan dalam kasus korupsi.
Menteri Informasi Punjab, Aamir Mir, mengumumkan dalam konferensi pers pada hari Rabu kemaren bahwa mereka yang dia gambarkan sebagai “orang-orang yang dicari” bersembunyi di kediaman Taman Zaman, milik Khan, di suatu daerah di Lahore. Sementara Gerakan Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) membantah tuduhan itu.
Mir mengingatkan, kali ini aparat keamanan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan serius jika orang-orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) tidak diserahkan ke kepolisian dalam batas waktu yang telah ditentukan.
Pihak berwenang Pakistan menangkap Imran Khan pekan lalu, sebelum dibebaskan pada Jumat, dengan jaminan selama dua pekan, sehubungan dengan kasus korupsi yang dituduhkan kepadanya.
Pada hari Rabu, pengacara Khan mengatakan bahwa dia telah diberikan perpanjangan jaminan, tanpa boleh ditangkap hingga 31 Mei 2023.
Pasca ditangkapnya Imran Khan, setidaknya 6 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dari partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) dan polisi. Demikian menurut para pejabat.
Imran Khan adalah satu-satunya perdana menteri yang digulingkan oleh mosi tidak percaya dalam sejarah politik Pakistan selama 75 tahun, dan dia menghadapi segudang kasus yang menghadangnya, mulai dari “terorisme” hingga “percobaan pembunuhan” dan “pencucian uang”.
Sumber: Arabi21.