Zionis israel Benjamin Netanyahu menyatakan diri menolak berdirinya negara Palestina berdampingan dengan israel. Ia menegaskan, tidak akan menyetujui hal apapun yang mengancam keamanan israel. Pernyataan ini disampaikan Netanyahu di tengah kunjungan di Amerika, Senin (7/8) kemarin.
Terkait hubungan israel dengan Arab Saudi, Netanyahu mengatakan kedua belah pihak akan menjalin hubungan dalam bidang ekonomi dan perdagangan, sekalipun tidak diumumkan secara resmi. Ia kemudian membantah isu israel menolak syarat dari Arab Saudi untuk normalisasi dikarenakan merugikan israel. Menurut Netanyahu sikapnya jelas, selama itu mengancam keamanan israel, hal itu akan ditolak.
Adapun kemungkinan Palestina menjadi sebuah negara berdaulat, Netanyahu menolak hal itu bisa terwujud. Menurutnya, apabila Palestina menjadi negara hakekatnya itu adalah negara yang berada di bawah kontrol Iran. “Palestina tidak mungkin berdaulat, yang ada ia menjadi negara teroris Iran,” jelas Netanyahu. Ia kemudian memberikan solusi terkaita perdamaian israel-Palestina. Menurutnya, satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian abadi dengan Palestina nantinya adalah, dengan menjadikan israel sebagai negara super power (di bidang keamanan) di kawasan. “Kalau hal itu tidak tercapai, maka kami akan hancur, begitu juga mereka (Palestina),” tambahnya.
Netanyahu memiliki keyakinan hubungan israel dengan Arab Saudi ke depan akan semakin erat, dimulai dengan kerjasama dalam bidang ekonomi, energi, transportasi dan komunikasi. Kerjasama ini menjadi pintu masuk secara alami bagi israel secara geografis-dari Asia, ke semenanjung Arab hingga kemudian Eropa-“Kita akan lihat, sampai pada titik tercapainya perdamaian nanti, baik secara resmi maupun tidak,” tegas Netanyahu.
Sumber: Arab48