Sumber Palestina memberitakan, Otoritas Palestina mendapat bantuan militer berupa kendaraan lapis baja dan senjata, untuk mendukung aparat keamanan dan kepolisian di Tepi Barat. Bantuan militer dari Amerika ini masuk melalui Yordania dengan persetujuan penjajah Israel, Senin (11/9).
Pihak Hamas mengomentari bantuan ini, yang dinilai memiliki misi khusus, karena ditujukan untuk memperkuat aparat Otoritas Palestina dalam menghadapi kelompok bersenjata Palestina yang berpusat di Jenin dan Nablus. Menurut Hamas, bantuan militer tersebut datang di saat penjajah Israel kewalahan dalam menghadapi perlawanan bersenjata di Tepi Barat, lalu menggunakan tangan Otoritas Palestina untuk menekan para pejuang Palestina di Tepi Barat.
Sebanyak 1500 pucuk senjata diterima Otoritas Palestina dari Amerika, diantara senapan tersebut dilengkapi laser jenis M-16 dan lainnya jenis Kalashnikov. Israel yang menyetujui masuknya senjata-senjata ini ke tangan Otoritas Palestina, dengan memberikan satu syarat utama, yakni senjata hanya digunakan untuk menghadapai kelompok perlawanan Palestina baik dari faksi Hamas maupun Jihad Islami. Senjata itu pun peruntukannya dibatasi untuk beberapa anggota aparat keamanan saja. Dua hal yang mendasari izin senjata ini oleh Israel; sebagai apresiasi atas capaian operasi militer Otoritas Palestina (OP) di Jenin dalam menekan pejuang Palestina, dan kedua sebagai pesan kembali terjalinnya koordinasi keamanan dikedua belah pihak OP-Israel.
Pihak OP berdalih, tekanan yang dilakukan ditujukan kepada kelompok yang berusaha melemahkan OP selama ini, yang netabonenya mereka adalah pejuang Palestina yang tidak sepakat dengan OP yang lebih memilih jalur diplomasi dalam menghadapi Israel. Dalam beberapa bulan terakhir, faksi-faksi Palestina menggelar protes atas tindakan aparat OP yang menangkapi anggota mereka terutama di basis perlawanan seperti di kota Jenin, Nablus dan Tulkarem yang berlokasi di Tepi Barat.
Sebelumnya, Arab Saudi juga akan melanjutkan bantuan finansialnya kepada Otoritas Palestina yang sebelumnya nyaris dihentikan. Bantuan ini memiliki kompensasi yakni OP harus memastikan wilayah Tepi Barat kembali aman dari tindakan perlawanan yang selama ini mengancam Israel. Beberap analis menilai bantuan itu sebagai kompensasi persetujuan OP terhadap nomalisasi Saudi-Israel.
Sumber: Alresalah.ps