Musyawarah Wilayah Persatuan Islam Sulawesi Selatan (Musywil Persis Sulsel) pada Ahad (24/9/2023) dihadiri oleh 19 musyawirin, yang terdiri dari ketua Pimpinan Wilayah (PW), koordinator Bidang Jam’iyyah, serta sekretarisnya, yakni Ust. Sallam Rusyad dan Ustadz Edrian. Turut hadir pula sejumlah tamu undangan, yang merupakan anggota Persis Sulawesi Selatan.
Tempat berlangsungnya acara adalah di pesantren MTs Daarul Istiqamah, yang dimiliki oleh Ustadz Rahmatullah, yang juga merupakan salah satu anggota Persis Sulsel. Acara dimulai pada pukul 09.45 dan berlangsung hingga pukul 14.00.
Tujuan utama dari Musywil ini adalah untuk mengevaluasi kinerja, memilih ketua PW yang baru, dan merancang program-program ke depan demi kemaslahatan umat.
Seharusnya, Musywil ini sebenarnya telah dijadwalkan pada tahun 2021, seperti yang diungkapkan oleh Ketua PW Persis Sulsel, Ustadz H. Zulkifli Lc, “Awalnya, Musywil ini direncanakan untuk tahun 2021, namun karena berbagai kendala, termasuk dampak pandemi COVID-19, akhirnya Musywil ini bisa kita selenggarakan pada tahun ini.”
Selama acara berlangsung, Ustadz Sallam menyampaikan beberapa pesan penting kepada anggota Persis Sulsel. Beliau mengingatkan bahwa kepemimpinan adalah amanah dakwah, terutama di Sulawesi Selatan, di mana jejak persatuan Islam telah ada sejak lama.
Di akhir taujihnya, Ustadz Sallam juga menekankan pentingnya menangani perbedaan pandangan dengan bijak, “Perbedaan dalam pandangan adalah hal yang wajar, yang penting adalah kita tidak boleh terpecah setelah adanya perbedaan, seperti semboyan kita, ‘walaa tafarroquu’.”
Proses pengambilan keputusan dalam Musywil dilakukan melalui musyawarah mufakat, yang menghasilkan Ustadz Rahmatullah Marzuki S.Pd, M.Pd sebagai ketua PW Sulsel yang baru. Beliau memberikan khutbah iftitah dan berpesan agar kepemimpinan yang baru bisa lebih baik dari yang sebelumnya, serta mengajak kalangan muda untuk berperan aktif sebagai upaya regenerasi dan kaderisasi.
Kepemimpinan Ustadz Rahmatullah akan berlangsung dari tahun 2023 hingga 2028, yang merupakan perubahan administratif yang diumumkan oleh Ustadz Edrian, selaku sekretaris bidang Jam’iyah. “Mulai saat ini, masa jabatan kepemimpinan di tingkat Wilayah berubah dari 3 tahun menjadi 5 tahun masa Jihad,” kata Ustadz Edrian.
Di akhir acara, Ustadz Sallam memberikan pesan kepada kepemimpinan yang baru, bahwa Persis harus tetap eksis. “Ke depannya, sebagaimana rekomendasi hasil Musywil, Persis Sulsel harus berani tampil di hadapan publik, seperti mengikutsertakan anggotanya di MUI Sulsel dan mendaftarkan diri ke Kesbangpol Sulsel.”