Nama Muhammad Jabeer Abu Syuja’ kembali viral setelah upaya penangkapannya digagalkan oleh warga Tepi Barat. Komandan Brigade Tulkarm yang berafiliasi ke Saraya Al-Quds itu dikepung oleh pihak keamanan otoritas Palestina di sebuah rumah sakit. Sejumlah massa dari warga Palestina kemudian berhasil menyelamatkannya. Upaya pihak keamanan Otoritas Palestina yang mencoba menangkap Abu Syuja’ mendapat kecaman luas termasuk dari Saraya Al-Quds dan Hamas.
Muhammad Jaber Abu Syuja’ komandan Brigade Tulkarm, salah satu brigade Saraya Al-Quds adalah sosok yang baru-baru ini muncul dalam perlawanan Palestina di Tepi Barat. Ia dikejar oleh pasukan penjajah Israel setelah terlibat dalam dalam serangkaian operasi menentang penjajah zionis.
Abu Syuja’ lahir di kamp Nour Shams di kota Tulkarm, Tepi Barat. Sebagaimana warga Palestina lain, ia menjadi sasaran penganiayaan dan penindasan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina secara umum.
Abu Syuja’ berasal dari keluarga Palestina yang mengungsi akibat pendudukan kota Haifa dalam peristiwa Nakbah pada tahun 1948. Kehidupannya yang suli dan keras dibawah pendudukan Israel memaksanya untuk meninggalkan bangku sekolah dan universitas.
Sejak kecil, ia telah menyaksikan penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina karena kesemena-menaan penjajah. Akhirnya ia memutuskan untuk terlibat dalam upaya perlawanan di Tepi Barat hingga ia menjadi salah satu pemimpin para pejuangnya.
Abu Syuja memasuki dunia perlawanan terhadap penjajah Israel sejak dini. Ia ditangkap oleh penjajah Israel saat masih berusia 17 tahun. Setelahnya, ia juga ditangkap dua kali lagi oleh pihak keamanan Otoritas Palestina dan menghabiskan waktu sekitar lima tahun di penjara penjajah.
Media Israel mengkonfirmasi bahwa Abu Syuja’ adalah salah satu orang yang paling dicari Israel dan menggambarkannya sebagai “sosok yang mengganggu stabilitas di Tepi Barat bagian utara. Meskipun ia tumbuh di rumah yang sederhana, kepribadian dan kemampuannya menjadikannya “seorang ikon dan pemimpin”.
Pada tanggal 21 April 2024, semua orang dikejutkan dengan kemunculan Abu Syuja’ dalam prosesi pemakaman para syuhada di kota Tulkarem, padahal militer Israel sudah mengumumkan terbunuhnya Abu Syuja’ beberapa hari sebelum tanggal tersebut setelah bentrokan sengit yang berlangsung selama 50 jam di kota tersebut yang mengakibatkan 14 warga Palestina syahid.
Jumat, 26 Juli 2024 kemaren, beberapa sumber lokal mengatakan kepada Al Jazeera Mubasher bahwa sejumlah massa di kota Tulkarm di Tepi Barat berhasil mengeluarkan Abu Syuja’ dari Rumah Sakit Pemerintah dan membawanya ke kamp setelah upaya yang dilakukan oleh pasukan keamanan otoritas untuk menangkapnya.
Setelah Muhammad Jaber berhasil dikeluarkan dari rumah sakit, Saraya Al-Quds menyampaikan kepada pasukan keamanan otoritas Palestina melalui sebuah pernyataannya bahwa “Siapapun yang menyerang kami, kami akan menyerangnya dengan cara yang sama seperti dia menyerang kami. Siapa pun yang menghina dan tidak menghormati darah para Mujahidin dan ibu-ibu para syuhada, akan menerima dari kami apa yang akan dia terima.”
Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) juga ikut merespon keterlibatan otoritas Palestina dalam upaya penangkapan Abu Syuja’: “Tindakan pihak keamanan Otoritas Palestina yang menangkapi para pejuang telah mencapai ke tingkat yang berbahaya.”
Sumber: Al-Jazeera