Deklarasi Aljazair untuk rekonsiliasi akhirnya ditandatangani oleh faksi-faksi Palestina yang menghadiri pertemuan di Aljir, Kamis sore (13/10). Perwakilan faksi-faksi di Palestina diundang oleh presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune untuk mengikuti acara khusus rekonsiliasi Palestina tersbut, dengan tema “Bersatu untuk Mencapai Persatuan Nasional Palestina”.
Duta besar Palestina untuk Aljazair, Fayez Abu Aita mengatakan, ada sembilan poin dari deklarasi rekonsiliasi tersebut, sedangkan peserta yang hadir terdiri dari 14 faksi Palestina, seperti dilansir laman berita anadholu Turki, Kamis (13/10).
Dalam sambutannya Fayez Abu Aita menyampaikan ucapan terimakasih kepada Aljazair atas inisiatifnya mewujudkan rekonsiliasi Palestina. “Deklarasi Aljazair ini telah mengakhiri perpecahan yang selama ini ada di internal Palestina serta mewujudkan rekonsiliasi nasional,” tambah Fayez.
Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniah dalam sambutannya mengatakan, tidak mungkin pembebasan tanah Palestina terwujud tanpa adanya persatuan di interneal bangsanya. Lalu mereka membangun kerangka perlawanan secara bersama serta konsisten dalam memegang hal prinsip kemerdekaan, serta membangun kerangka kepemimpinan dalam wadah Organisai Pembebasan Palestina (PLO).
Sejak tahun 2007 lalu, Palestina mengalami perpecahan di internal, baik secara politik maupun geografis. Hamas sebagai faksi yang dominan menguasai wilayah Jalur Gaza, sedangkan di Tepi Barat dominan dikuasai oleh pemerintah bentukan Fatah yang dipimpin oleh Mahmud Abbas.
Sumber: Anadholu Agency