Oleh: Farid Nu’man Hasan
Makna Sedekah
Sedekah memiliki makna lebih luas dibanding infaq, sebab dia berupa kebaikan harta dan non harta. Oleh karenanya, sedekah bisa termasuk infaq, zakat, dzikir dan beramal shalih (berbuat baik).
Untuk sedekah bermakna infaq, Allah Ta’ala berfirman di dalam banyak ayat, kami sebutkan satu saja:
يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. (QS. Al Baqarah (2): 276)
Dari Ibnu Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِذَا أَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى أَهْلِهِ يَحْتَسِبُهَا فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ
Jika seorang laki-laki berinfak (membelanjakan harta) untuk keluarganya dalam rangka ihtisab, maka itu baginya adalah sedekah. (HR. Bukhari No. 55)
Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata:
والمراد بالاحتساب القصد إلى طلب الأجر
“Yang dimaksud dengan Ihtisab adalah bertujuan mencari pahala.” (Fathul Bari, 9/498)
Untuk sedekah bermakna zakat, Allah Ta’ala berfirman:
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (QS. At Taubah (9): 103)
Ada pun dalam hadits, sedekah juga termasuk di dalamnya berdzikir dan beramal shalih. Dari Abu Dzar Radhiallahu ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِنَّ بِكُلِّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةً وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ مُنْكَرٍ صَدَقَةٌ وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَأتِي أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ قَالَ أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلَالِ كَانَ لَهُ أَجْرًا
“Sesungguhnya setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, dan amar ma’ruf nahi munkar adalah sedekah, dan pada kemaluan kalian juga ada sedekah.” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah salah seorang kami mendatangi isterinya dengan syahwatnya, di dalamnya terdapat pahala?” Beliau bersabda: “Apa pendapatmu seandainya itu diletakkan pada cara yang haram, maka itu mendapatkan dosa, begitu pula jika meletakkannya pada tempat yang halal maka akan mendapatkan pahala.” (HR. Muslim No. 1006, Ahmad No. 21511, Al Baghawi No. 1644)
Dari Abu Burdah, dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ صَدَقَةٌ فَقَالُوا يَا نَبِيَّ اللَّهِ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ قَالَ يَعْمَلُ بِيَدِهِ فَيَنْفَعُ نَفْسَهُ وَيَتَصَدَّقُ قَالُوا فَإِنْ لَمْ يَجِدْ قَالَ يُعِينُ ذَا الْحَاجَةِ الْمَلْهُوفَ قَالُوا فَإِنْ لَمْ يَجِدْ قَالَ فَلْيَعْمَلْ بِالْمَعْرُوفِ وَلْيُمْسِكْ عَنْ الشَّرِّ فَإِنَّهَا لَهُ صَدَقَةٌ
“Hendaknya setiap muslim bersedekah.” Mereka bertanya: “Wahai Nabi Allah, lalu bagaimana dengan orang yang tidak punya?” Beliau bersabda: “Bekerja dengan tangannya dan membuat dirinya bermanfaat, itu juga sedekah.” Mereka bertanya: “Kalau juga tidak punya?” Beliau bersabda: “Menolong kebutuhan orang yang sedang berduka.” Mereka bertanya: “Jika tidak ada?” Beliau bersabda: “Hendaknya melakukan kebaikan, dan menahan diri dari keburukan, maka itu baginya juga sedekah.” (HR. Bukhari No. 1445)
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
كُلُّ سُلَامَى عَلَيْهِ صَدَقَةٌ كُلَّ يَوْمٍ يُعِينُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ يُحَامِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ يَرْفَعُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ وَكُلُّ خَطْوَةٍ يَمْشِيهَا إِلَى الصَّلَاةِ صَدَقَةٌ وَدَلُّ الطَّرِيقِ صَدَقَةٌ
Setiap ruas tulang jari ada sedekah, setiap hari orang yang menjadikan hewan melatanya membawa dan mengangkat perhiasaannya itu juga sedekah, tutur kata yang baik dan setiap langkah menuju shalat adalah sedekah, dan menunjukkan arah jalan juga sedekah. (HR. Bukhari No. 2891)
Makna Infaq
Infaq adalah membelanjakan harta. Mencakup yang wajib seperti zakat, nazar, kaffarat, dan nafkah kepada keluarga. Juga yang sunah seperti infaq buat fakir miskin, yatim piatu, korban bencana alam, untuk kemakmuran masjid, dan sebagainya.
Infaq dalam pengertian zakat dan nafkah kepada keluarga, Allah Ta’ala berfirman:
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
(yaitu) orang-orang yang beriman kepada yang ghaib, menegakkan shalat, dan menginfakkan rezeki yang telah Kami berikan. (QS. Al Baqarah (2): 3)
Imam Ibnu Katsir Rahimahullah menerangkan:
وقال علي بن أبي طلحة، وغيره عن ابن عباس: { وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ } قال: زكاة أموالهم.
وقال السدي، عن أبي مالك، وعن أبي صالح، عن ابن عباس، وعن مرة عن ابن مسعود، وعن أناس من أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم { وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ } قال: هي نفقة الرجل على أهله، وهذا قبل أن تنزل الزكاة.
Berkata Ali bin Abi Thalhah dan selainnya, dari Ibnu Abbas bahwa arti (dan menginfakkan rezeki yang telah Kami berikan) dia berkata: zakat dari harta mereka. As Suddi berkata, dari Abu Malik, dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas, dan dari Murrah, dari Ibnu Mas’ud, dari orang-orang kalangan sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (dan menginfakkan rezeki yang telah Kami berikan), katanya: itu adalah nafkah seorang laki-laki kepada keluarganya, dan ini diturunkan sebelum diturunkan wajibnya zakat. (Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 1/168)
Infaq dengan pengertian yang lebih umum, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
Tidaklah seorang hamba berada pada pagi harinya, melainkan ada dua malaikat yang turun dan berdoa yang malaikat yang pertama: “Ya Allah berikanlah orang yang berinfaq gantinya,” yang lain berdoa: “Ya Allah, berikan kebinasaan kepada orang yang menahan hartanya.” (HR. Bukhari No. 1442 dan Muslim No. 1010)