Kementerian pertahanan Azerbaijan mengumumkan bahwa pasukan Armenia telah menargetkan beberapa lokasi Azerbaijan di wilayah Kaljabar di perbatasan antara kedua negara dengan mortir dan senjata berat.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kementerian pertahanan Azerbaijan pada hari Jumat (03/06/22) kementerian tersebut menyatakan bahwa beberapa titik Azerbaijan di desa Zilek dan Yelijah di provinsi Kalbajar dibombardir oleh pasukan Armenia dari sore hari Kamis hingga dini hari Jum’at (03/06/22).
Pernyataan itu menjelaskan bahwa pasukan Armenia menembakkan mortir dan senjata berat yang kemudian segara direspon oleh pasukan Azerbaijan.
Pernyataan itu juga mengkonfirmasi bahwa tidak ada korban yang jatuh di antara tentara Azerbaijan.
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa “pihak Armenia sedang mencoba untuk meningkatkan eskalasi ketegangan di perbatasan kedua negara dengan menggunakan senjata berat untuk mengalihkan perhatian rakyat Armenia dari masalah internal. Kami menegaskan bahwa tanggung jawab penuh atas provokasi ini terletak pada pemerintah Armenia.”
Pada tanggal 27 September 2020, tentara Azerbaijan melancarkan operasi militer untuk membebaskan wilayahnya yang diduduki oleh Armenia di provinsi Karabakh. Setelah pertempuran sengit yang berlangsung selama 44 hari, Azerbaijan dan Armenia mencapai kesepakatan gencatan senjata pada tanggal 10 November tahun yang sama, yang menetapkan kembalinya kontrol Baku atas provinsi-provinsi yang sebelumnya diduduki Armenia.
Selama pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, pesawat nirawak (UAV) alias drone buatan Turki, Bayraktar TB2, menjadi bintang yang disorot komunitas internasional.
Drone ini membuktikan keampuhan dan keandalannya serta membuat Armenia keawalahan dalam perang di Nagorno-Karabakh.
Sumber: Daily Sabah