Oleh: Farid Nu’man Hasan
Diberikan petunjuk ke jalan yang lurus dan paling lurus
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ
Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus . (QS. Al Isra’ (17): 9)
Dalam Tafsir Al Muyassar dijelaskan:
إن هذا القرآن الذي أنزلناه على عبدنا محمد يرشد الناس إلى أحسن الطرق، وهي ملة الإسلام
Sesungguhnya Al Quran ini, yang telah Kami turunkan kepada hamba Kami, Muhammad, membimbing manusia kepada jalan yang paling baik, yaitu agama Islam. (Tafsir Al Muyassar, 5/4)
Syaikh As Sa’di Rahimahullah memberikan penjelasan yang sangat bagus:
يخبر تعالى عن شرف القرآن وجلالته وأنه { يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ } أي: أعدل وأعلى من العقائد والأعمال والأخلاق، فمن اهتدى بما يدعو إليه القرآن كان أكمل الناس وأقومهم وأهداهم في جميع أموره.
Allah Ta’ala mengabarkan tentang kemuliaan Al Quran dan keagungannya, bahwa dia (memberikan petunjuk ke jalan yang lebih lurus) yaitu paling pertengahan, paling tinggi berupa aqidah, perbuatan, dan akhlak. Maka, barangsiapa yang mendapatkan petunjuk dengan apa-apa yang diserukan oleh Al Quran, maka dia menjadi manusia paling sempurna, paling lurus jalannya, paling benar petunjuknya di setiap urusannya. (Taisir Al Karim Ar Rahman fi Tafsir Kalam Al Manan, Hal. 454. Muasasah Ar Risalah)
Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman:
يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. (QS. Al Maidah (5); 16)
Diberikan berkah dan rahmat
Allah Ta’ala berfirman:
وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ فَاتَّبِعُوهُ وَاتَّقُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat. (QS. Al An’am (6): 155)
Dalam ayat lain:
وَإِنَّهُ لَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
Dan sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. An Naml (27): 77)
Dalam hadits juga disebutkan:
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ، وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ فِيمَنْ عِنْدَهُ، وَمَنْ أَبْطَأَ بِهِ عَمَلُهُ، لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
Tidaklah sebuah kaum berkumpul di rumah di antara rumah-rumah Allah, mereka membaca Kitabullah dan mengkajinya, melainkan ketenangan akan turun kepada mereka, rahmat akan menaungi mereka, dan malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka kepada makluk yang di sisiNya. Barang siapa yang tertunda karena amalnya, maka tidaklah dia dipercepat oleh nasabnya.” (HR. Muslim No. 2699. Abu Daud No. 1455, 4946. Ibnu Majah No. 225. Ahmad No. 7427. Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf, 8/729. Al Baghawi No. 130)
Menjadi penawar (obat) bagi yang membaca dan mempelajarinya
Allah Ta’ala berfirman:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلا خَسَارً
Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS. Al Isra (17): 82)
Dalam Tafsir Al Muyassar disebutkan:
وننزل من آيات القرآن العظيم ما يشفي القلوب مِنَ الأمراض، كالشك والنفاق والجهالة، وما يشفي الأبدان برُقْيتها به
Kami menurunkan ayat-ayat Al Quran yang agung apa-apa yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit, seperti keraguan, nifaq, kebodohan, dan apa-apa yang bisa menyembuhkan penyakit badan dengan menjadikannya sebagai ruqyah. (Tafsir Al Muyassar, 5/76)
Diberikan Syafa’at pada hari kiamat
Dari Abu Umamah Al Bahili Radhiallahu ‘Anhu, katanya: Aku mendengar bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
Bacalah Al Quran karena dia akan datang pada hari kiamat nanti sebagai syafaat para bagi pembacanya. (HR. Muslim No. 804)
Diberikan pahala walau bacanya terbata-bata
Dari Aisyah Radhiallahu ‘Anha, Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ حَافِظٌ لَهُ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَمَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ وَهُوَ يَتَعَاهَدُهُ وَهُوَ عَلَيْهِ شَدِيدٌ فَلَهُ أَجْرَانِ
Perumpamaan orang yang membaca Al Quran dan dia hafal terhadapnya, dia akan bersama para malaikat yang mulia, dan orang yang membacanya dalam keadaan berat dan kesulitan, maka baginya dua pahala. (HR. Bukhari No. 4937, Muslim No. 798, dengan lafaz: yatata’ta’ fihi (terbata-bata membacanya)Abu Daud No. 1454, At Tirmidzi No. 2904, katanya: hasan shahih. Ad Darimi dalam Sunannya No. 3368, An Nasa’i dalam As Sunan Al Kubra No. 8047, 8054, , Ahmad No. 24257, 25632. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: shahih. Lihat Tahqiq Musnad Ahmad No. 24257, 25632, Ishaq bin Rahawaih dalam Musnadnya No. 1341, Abu ‘Uwanah dalam Musnadnya No. 3806. Di atas adalah menurut lafaznya Imam Bukhari)
Imam Ibnul Atsir Rahimahullah menyebutkan bahwa makna “Ma’a As Safarah Al Kiram Al Bararah” yaitu bersama malaikat (An Nihayah fi Gharibil Atsar, 1/294), sementara Imam An Nawawi menyebutkan beragam makna, ada yang mengartikan para rasul, ada pula yang mengartikan orang taat, baik, mulia, dan ma’shum, serta ada juga yang mengartikan malaikat. (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 6/84, Tuhfah Al Ahwadzi, 8/174)
Makna “terbata-bata” dan “dua pahala”, kata Imam An Nawawi:
وأما الذي يتتعتع فيه فهو الذي يتردد في تلاوته لضعف حفظه فله أجران أجر بالقراءة وأجر بتتعتعه في تلاوته ومشقته
Ada pun orang yang terbata-bata membacanya, dia adalah orang yang bimbang dalam bacaannya lantaran lemahnya hapalannya. (bagianya dua pahala) yaitu pahala membacanya dan pahala terbata-bata dan kesulitan yang dialami dalam membacanya. (Al Minhaj, 6/85)
Disebut Sebagai Keluarga Allah ‘Azza wa Jalla
Dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنْ النَّاسِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ هُمْ قَالَ هُمْ أَهْلُ الْقُرْآنِ أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ
“Sesungguhnya Allah memiliki keluarga dari kalangan manusia.” Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, siapakah mereka?” Beliau bersabda: “Mereka adalah Ahlul Quran, keluarga Allah, dan diistimewakanNya.” (HR. Ibnu Majah No. 215, An Nasa’i dalam As Sunan Al Kubra No. 8031, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 2688, Ahmad No. 12301, Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: hasan. Lihat Tahqiq Musnad Ahmad No. 12301. Syaikh Al Albani menshahihkan dalam Shahihul Jami’ No. 2165)
Dan masih banyak sekali keutamaan lainnya.