Sejak akhir pekan lalu, para petinggi Hamas berdatangan ke Kairo untuk melakukan pertemuan dengan representatif rezim Mesir, yaitu Kepala Intelijen Mesir, Abbas Kamil. Ahad (3/10). Selain Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniah, turut hadir pula pimpinan Hamas di tiga wilayah, yaitu Tepi Barat, Shalih Al-Aruri, Jalur Gaza, Yahya Sinwar dan Luar Negeri, Khalid Misy’al.
Sumber media Palestina, Safa.ps, Selasa (5/10) memberitakan, dari pertemuan yang dilakukan dengan pihak Mesir belum ada terobosan baru terkait pembahasan tema pertukaran tawanan. Namun pihak Hamas menyampaikan bahwa tindakan yang dilakukan penjajah israel selama ini, mulai dari penistaan terhadap Al-Aqsha, pembangunan pemukiman ilegal yang masih berlanjut, serta tindakan keji terhadap tawanan, itu semua ibarat bom waktu yang pada saatnya nanti akan meledak.
Menanggapi peringatan Hamas, walaupun ditanggapi singkat, kondisi ini dipahami oleh Abbas Kamil selaku perwakilan Mesir. Adapun tema pertukaran tawanan tidak disinggung, karena penjajah israel dinilai masih keras kepala terahdap usulan pada permasalahan ini.
Pembahasan lainnya terkait dengan internal di pemerintahan Palestina sendiri, yang dapat dimulai dengan membentuk struktur baru dari para pimpinan PLO, tema lainnya terkait dengan keberlangsungan dari agenda rekonstruksi Gaza yang saat ini sedang berjalan.
Dalam kesempatan itu pihak Mesir nampak memberikan perhatian khusus terhadap pembahasan yang disampaikan pimpinan Hamas, dan menyatakan siap untuk memberikan kontribusi dalam membenahi internal Palestina dan menjalani agenda rekonstruksi Gaza serta memberbaiki jadwal keluar masuk perbatasan Mesir-Palestina melalui penyeberangan Rafah. Hamas memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap peranan Mesir selama ini, khususnya perhatiannya terhadap permasalahan di Jalur Gaza dan Palestina secara keseluruhan.
Sumber: Safa dan Anadholu Agency