Bulan Sabit Merah Tunisia mengabarkan kepada Reuters hari Sabtu (03/07/2021) bahwa lebih dari 43 imigran gelap tenggelam didekat pantai Zarzis Tunisia ketika hendak menyeberangi laut Mediterania dari Libya ke Italia. Sementara itu 84 dari mereka berhasil diselamatkan. Perahu yang ditumpangi oleh para imigran itu berangkat dari pantai Zuwara Libya Jum’at malam sebelum akhirnya tenggelam. Para imigran berasal dari Mesir, Sudan, Eritrea dan Bangladesh.
Sebelumnya, kementerian pertahanan Tunisia juga mengabarkan bahwa mereka berhasil menyelamatkan 84 imigran gelap dari berbagai negara tanpa merinci jumlah korban yang tenggelam. Umur para imigran yang berhasil diselamatkan itu berkisar dari 3 sampai 40 tahun.
Sebelumnya, pihak berwenang Tunisia mencegat 267 calon migran yang juga telah memulai penyeberangan laut dari Libya, kebanyakan dari mereka adalah orang Bangladesh, kata Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).
Pejabat Bulan Sabit Merah, Mongi Slim, pada Kamis memperingatkan bahwa pusat-pusat yang didirikan untuk menampung para migran di Tunisia selatan sudah penuh.
Menurut IOM, lebih dari 1.000 migran yang berharap mencapai Eropa telah berangkat dari Libya dan berakhir di Tunisia sejak Januari, dan jumlah keberangkatan mereka terus meningkat.
Ada 11.000 keberangkatan dari Januari hingga April 2021 dari Libya, lebih dari 70 persen lebih banyak dari periode yang sama tahun lalu, menurut badan pengungsi PBB, UNHCR.
Badan tersebut mengatakan kondisi migran yang “memburuk” di Libya mendorong banyak orang untuk melakukan penyeberangan berbahaya dari pantai Afrika Utara ke Eropa.
Menurut PBB, setidaknya 760 orang tewas saat mencoba menyeberangi Laut Tengah antara 1 Januari dan 31 Mei.
DW Arabic – AFP