Presiden Recep Tayyip Erdogan juga mengkritik AS karena memberikan dukungan dan senjata kepada organisasi teroris di Suriah Utara.
Uji coba rudal balistik Turki membuat takut Athena. Presiden Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa Ankara tidak akan tinggal diam jika Yunani terus mempersenjatai pulau-pulau di Aegea.
“Sekarang kami sudah mulai membangun rudal kami sendiri. Tentu saja, produksi (yang kami lakukan-red) ini membuat Yunani ketakutan. Ketika Anda mengatakan ‘Tayfun’ (Topan), orang Yunani ketakutan. Mereka (Yunani) mengatakan itu akan menghantam Athena. Tentu saja, itu akan menghantam.”
“Jika Anda mencoba membeli sesuatu (untuk mempersenjatai) dari sana-sini, dari Amerika ke pulau-pulau itu, negara seperti Turki tidak akan hanya menjadi penonton. Ia harus melakukan sesuatu,” kata Erdogan pada sebuah acara di provinsi Samsun Utara pada hari Sabtu. .
Pada bulan Oktober, Turki melakukan uji tembak rudal balistik jarak pendek buatan dalam negeri Tayfun (Topan) di perairan Laut Hitam. Rudal tersebut dapat mencapai target pada jarak 561 kilometer dalam 456 detik.
Turki, anggota NATO selama lebih dari 70 tahun, telah mengeluhkan tindakan provokatif dan retorik yang berulang-ulang dilakukan Yunani di wilayah tersebut dalam beberapa bulan terakhir, termasuk mempersenjatai pulau-pulau di dekat pantai Turki yang sudah didemiliterisasi berdasarkan kewajiban dalam perjanjian.
Dikatakan bahwa langkah-langkah seperti itu menghalangi upaya dan itikad baik menuju perdamaian.
Kelompok teror di Suriah Utara
Beralih ke sekutu NATO lainnya, Erdogan mengkritik AS yang memberikan dukungan dan senjata kepada organisasi teroris di Suriah Utara.
“Amerika mengirim 4.000-5.000 truk senjata dan amunisi ke Suriah utara. Meskipun saya sudah mengatakan ini berulang kali, mereka tidak peduli”.
“Kami bersama Anda di NATO. Meskipun kami bersama, Anda melakukan kesalahan kepada kami dan Anda berada di pihak organisasi teroris… kami akan bangkit dengan kemampuan kami sendiri,” kata Erdogan.
Bulan lalu, Turki meluncurkan Operasi Claw-Sword di wilayah utara Irak dan Suriah, yaitu kampanye udara lintas batas melawan kelompok teror PKK, yang memiliki tempat persembunyian di perbatasan Irak dan Suriah, yang merupakan tempat mereka membuat perencanaan dan terkadang melakukan serangan di tanah Turki.
Setelah operasi udara diluncurkan, Erdogan juga mengisyaratkan operasi darat ke wilayah utara Irak dan Suriah untuk mengeliminir ancaman teror.
PKK terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, Uni Eropa, dan AS, dan bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi. YPG adalah cabang teroris PKK di Suriah.
SUMBER: TRTWorld