Presiden Iran Ibrahim Raisi mengomentari pembunuhan perwira Hassan Sayyad Khodaei, ia menegaskan bahwa Iran “pasti akan menuntut balas atas darahnya.” Sementara itu, Garda Revolusi Iran menuduh zionis Israel berada di balik operasi pembunuhan tersebut.
Pada hari Minggu (22/05/22) kantor berita resmi Iran melaporkan pembunuhan perwira elit Pengawal Revolusi Hassan Sayyad Khodaei, seorang perwira yang terlibat dalam perang Suriah. Khodaei tewas dalam sebuah operasi penembakan di selatan ibukota, Teheran.
Dalam pidatonya sebelum meninggalkan Teheran menuju Kesultanan Oman pada Senin pagi, presiden Iran itu mengatakan: “Saya mengucapkan belasungkawa dan ‘selamat’ atas kesyahidan Kolonel Sayyad Khodaei. Kami pasti akan mengejar pelaku kejahatan ini, dan selanjutnya kami akan membuktikan bahwa tangan yang sangat arogan berada di balik pembunuhannya.”
Dia menambahkan: “Mereka yang kalah di medan perang melawan pasukan yang mempertahankan makam Ahlul bait dan tempat suci lainnya, mereka ingin menunjukkan keputusasaan mereka dengan cara ini.”
Ditempat lain, juru bicara Pengawal Revolusi Iran, Brigadir Jenderal Ramadan Sharif, memperingatkan bahwa negaranya tidak akan mentolerir kehadiran “kubu pertahanan Israel” di sekitar negaranya.
Brigadir Jenderal Ramadhan Sharif bersumpah kepada pendudukan Israel bahwa mereka akan memberikan “respons dahsyat dan menggoncangkan terhadap setiap langkah jahat, yang akan membuktikan bahwa pembunuhan tersebut dilakukan oleh orang-orang ini (Israel).” Ia menambahkan bahwa “Kami tidak akan pernah mundur demi kemaslahatan rakyat kami.”
Dalam konteks terkait, kepala Dewan Strategis untuk Hubungan Luar Negeri Iran, Kamal Kharazi, mengatakan dalam konferensi “Arab dan Iran: Dialog tentang Krisis Regional” yang diadakan di Doha: “Kami tidak akan membiarkan Zionis hidup tenang di wilayah tersebut. “
Kharazi percaya bahwa “masuknya entitas pendudukan ke kawasan Teluk sama sekali tidak akan memberikan keamanan dan stabilitas, sebab mereka tidak memiliki tujuan selain untuk membangkitkan ketegangan di kawasan dan menabur perpecahan di antara negara-negaranya.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah operasi pembunuhan tersebut, Pengawal Revolusi menuduh “arogansi global” berada di balik pembunuhan itu, menurut apa yang dilaporkan oleh media Iran. Sementara itu, sejauh ini, tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas operasi tersebut.
Namun, beberapa waktu kemudian, Pengawal Revolusi Iran mengumumkan mereka berhasil membongkar kelompok kecil yang terkait dengan pendudukan Israel dan Mossad, mereka menegaskan bahwa kelompok kecil itu “diarahkan oleh dinas intelijen Zionis untuk melakukan penculikan dan sabotase.”
Sumber: Arabi21.